Selasa, 28 Oktober 2014

Fuckin' Feeling part 2

semakin diriku mencoba menghapus bayangmu
ketika itu pula bayangmu semakin mendekat

semua kenangan makin menenggelamkanku dalam masalalu
habis nafas tak mampu keluar dari belenggu

memori yang kuharap dapat kukenang
kini membuat luka baru setiap ku mengingatnya

seolah setiap orang seperti sosok perempuan itu
sesak tak munafik

ya sekarang aku mengerti
semua memang sempurna darimu

kau yang tak  bisa menerimaku ada apanya diriku
kau yng bermain dengan api
dan aku yang terkena percikan api itu

tapi kau malah menyesali kayu yang sudah menjadi api itu
dan kau sama sekali tidak menoleh lukaku

aku tak menyesali
setiap kejadian dalam hidupku tidak ada yang kebetulan terjadi
aku yakin, tuhan menyayangi kita
dan melihat bagaimana kita saling berbagi kasih
serta masih mencoba kita dengan ujian jarak
kita hampir menyelesaikan
tapi kau menyelesaikannya dengan paksa.

Senin, 27 Oktober 2014

Fucking Feeling.

siapa yang patut disalahkan dalam perpisahan ini?
aku? kamu? dia? jarak?

hal yang paling menusuk hati tembus hingga ke jiwa. adalah ketika alasanmu mencintaiku hanya karna kau takut akan si karma.

bahkan ketika aku mengucapkan kata perpisahan kamu tidak menolak. bahkan kamu semakin menguatkan alasan kita untuk berpisah.

aku sekarang sadar, kenapa kamu sama sekali tidak pernah mengenalkan akan keberadaaku dengan duniamu, karna alasanmu hanya karma. bahkan kau selalu membanggakan dia. dan kamu tidak ada rasa memiliki diriku.

terlebih dari itu, ketika kamu melarangku hanya untuk fangirling. aku kira sikapmu menandakan kamupun sama tidak akan dekat atau menyukai perempuan lain. tapi apa, saat aku sudah meninggalkan itu semua, maka selama itulah sebenarnya kamu mengasah pisau yang kau tusukkan dari belakang.

Selasa, 10 Desember 2013

For My Beloved

Ketika jarak tak dapat membawaku dalam genggamanmu, kita hanya bisa saling mengucap rindu dalam setiap sendu, terkadang kita tak lagi mampu menahan hujan dipelupuk itu turun melewati lembah pipi yang akhir jatuh diujung jurang dagu. Tapi kita hanya bisa saling menguatkan, saling menghibur diri dengan jarak yang akan segera berakhir. Memang cinta kita berbatas pada sinyal. Tanpa mereka mungkin kita tidak akan sekuat ini menahan jarak yang semakin membelenggu hati kita, memaksa kita semakin melawan hati, dan emosi yang membuat kita jenuh. Jenuh dengan jarak yang saat ini belum bisa kita lenyapkan. Selama hujan masih diikuti oleh mentari, percayalah sayang pelangi masih menunggu untuk melengkungkan senyumnya saat kita bisa benar-benar berhasil merobohkan dinding beda diantara kita. Aku masih setia dalam jarak ini sayang, aku harap kamu juga masih menyimpan kepercayaan itu. Sebisa kita menyimpan rapi hati dengan satu nama yang sama. Kotak dengan tali kesetiaan yang dihiasi dengan manik kecemburuan yang manis serta dibungkus oleh kepercayaan yang isinya adalah hati kita yang selalu tertuju pasa satu hati, satu nama, satu orang namun masih dipisahkan tuhan karna kita belum mampu melewati ujian akhir kehidupan. Kotak itu tak akan rusak meski dibanting, diremehkan dan diabaikan sekalipun. Walaupun terkadang tali itu merenggang, kita akan selalu kembalikan itu seperti semula. Hati ini masih tertuju pada satu nama. Masih berpaut pada satu rasa. Masih enggan beranjak dari perihnya merindu. Hujanmu hujanku juga, sakitmu sakitku juga, ragumu masih raguku juga. Sayang, buktikan kepada mereka yang meremehkan kita. Yang mencibir kita tak cukup kuat untuk menahan semua gundah merindu kita. Bully-an mereka kita jadikan suplemen penguat kita dalam menghadapi jarak yang masih menghadang ya sayang, dengarkan dan anggap mereka sedang menyemangati kita agar kita mampu menembus semua luka yang melebur jadi satu yang berujung pada kebahagiaan sejati. Selagi kita masih pantas saling memperjuangkan, maka janganlah kita berhenti untuk berusaha menjangkau pertemuan kita. Pertemuan yang menjadi target utama pencapain mimpi tertunda kita sayang. Dimana tatapan mata kita, genggaman hangat, dan dekapan yang nyaman kita tak lagi berbatas pada teknologi, dan aplikasi yang mereka hanya bisa memeluk dalam kata-kata, yang bisa menggenggam dalam untaian doa, yang hanya mendekap dalam rindu yang bergolak mencabik hati, hingga hampir mati rasa. Aku ingin kita saling membanggakan saat kita sama-sama mendapat hasil terbaik dari ujian kehidupan kita, saat kita sudah bosan berpelukan dalam kata-kata.

Selasa, 13 Agustus 2013

 My first Story when i'm still in second grade in junior high school

“Vhee aku pulang duluan” teriak tya
“hati-hati yya”teriak ku pula.
Tiya dan Zeze adalah sahabatku. mereka tempat suka duka aku. Kuncian aku. Seperti biasa aku pulang sendiri karna memang rumah ku tidak jauh dari sekolah hanya sekitar 1 km sementara sahabatku Zeze pulang bersama pacarnya dan Tiya pulang menggunakan motor Beat hitamya. Seperti biasa sehabis pulang sekolah aku pergi ke tepi danau di belakang sekolah untuk menenangkan diri dari pelajaran sekolah yang membuatku penat.
Seperti biasa aku duduk di tepi danau dengan pohon-pohon yang rindang, yang membuat udara yang segar serta suasana yang menyejukan. Ditambah air danau biru kehijauan yang jernih serta ikan kecil yang berenang ria. Mama sudah tau aku selalu pulang terlambat karna aku selalu menyempatkan sehabis pulang sekolah untuk duduk berlama-lama bila -sahabatku tidak mengajakku kerja kelompok-sambil mendengarkan lagu kesukaan ku. Semua lagu dengar aliran akustik. Semua penyanyi dan semua Negara yang terpenting akustik. Kupasang headset unguku ketelingaku yang sebelumnya sudah aku hubungkan ke hape ku. Kunikmati setiap lagu -walaupun terkadang aku tidak tau sebenarnya arti dari lagu itu apa selain yg berbasa inggris-.  Lepas semua rasa beban di pikiran kalau sudah begini. Jadi jernih lagi pikiranku. Kulepas headsetku dan aku bangkit menghirup udara..
“hmm seger” batinku
                I wanna show you my heart is also true
“eh kaya nya ada yang nyanyi tuh, ah masa di tempat begini ada yang nyanyi, suara cowo lagi sepertinya” batin ku
“mungkin hanya perasaanku saja” batinku meyakinkan
Akupun duduk kembali sambil menatap danau
                And all the love I have is especially for you
“kali ini aku tidak salah dengar, aku benar-benar mendengarnya.. oh god suara bagus banget” gumamku
Aku kali ini tidak salah dengar. Memang ada yang bernyanyi dan beruntungnya suaranya bagus yang membuat aku penasaran. Aku lepas headset dari hape ku. Aku masukan kedalam tasku dan aku mencari sumber suara itu. Semakin kebarat aku makin jelas mendengar suara itu kini yang terdengar hanya suara gitarnya saja. Dan benar ada orang yang duduk di sisi lain danau -hanya saja agak tertutup oleh pepohonan- dengan memainkan gitarnya
Together together I wanna show you my heart is also true
Aku hanya bisa melihatnya dri belakang pohon yang lumayan besar kalau hanya menyembunyikan tubuhku. Aku melihat seorang cowo dengan tutup kepala bewarna coklat dikepalanya dengan sweter berwarna krim. Sambil memainkan gitarnya. Aku dibuat diam sambil menikmati lagu yang cowo itu nyanyikan. Aku tidak bisa berkata-kata. Dan sialnya aku hanya bisa melihat cowo itu dari belakang saja. Aku tidak mempunyai banyak keberanian kalau harus menghampirinya.
Tiba-tiba.. hapeku bergetar..
Mamah menelponku.
“iya mah kenapa?”
“pulang sayang sudah sore dan kamu ada les bahasa inggriskan hari ini” ucap mama mengingatkan
“oiya maa vhee lupa.. iya sebentar lagi vhee pulang”
“jangan lama-lama yya sayang. Mama tidak mau Ms Ika harus mengunggumu karna kamu pulang terlambat”
“iya mama..”
Tuttuttt. Telponpun terputus. Tanpa sadar sewaktu aku menelpon tadi  aku menjauh dari tempat aku mengintip tadi agar suaraku tidak terdengar oleh cowo itu dan tidak ketahuan kalau aku mengintipnya. Saat aku kembali aku sudah tidak melihatnya lagi. Aku pun akhirnya pulang dengan sedikit rasa kecewa.
“coba mama tadi tidak menelponku. Setidaknya aku bisa melihat kemana arah itu cowo itu pulang. Tapi yya sudahlah. Mungkin besok dya kembali lagi.” Batinku
SKIP

Di rumah aku tidak bisa berhenti memikirkan cowo itu. Tapi tiba-tiba aku teringat akan sosok Hanu teman sewaktu SMP ku. Dia pindahan dari georgia. Ia tinggal tidak jauh dari rumahku hanya dipisahkan 1 komplek. Aku bertemu dia di tepi danau. Dya saat itu sedang menenangkan diri karna orang di rumahnya sedang bertengkar. Entah angin apa yang membuatku berani menghampirinya saat itu karna aku adalah cewe yang susah berteman dengan cowo. Mungkin karna aku kasihan dan saat itu belum banyak ornag yang mengetahui kalau di balik pepohonan yang rindang itu terdapat danau yang masih asri dan mungkin karna hanya dia lah orang yang aku temui di danau itu.. setelah pertemuan kita disitu kami sering bertemu di tempat yang sama. Kami belajar bersama bernyanyi bersama bahkan dya selalu mengantarku pulang kalau ternyata kami lupa wktu sampai matahari tenggelam kami baru pulang. Dan dya lah yang selalu memberi alasan kepada mama kenapa kami pulang telat. Dan anehnya mama selalu menerima alasan Hanu kenapa kami pulang terlambat. Hingga akhirnya dia kecelakaan sewaktu dalam perjalanan pulang setelah mengantarkan aku pulang. Aku sangat terpukul karna menurutku itu salahku dan akibat dari semua itu iya mengalami otakkecilnya rusak yang mengharuskannya berobat ke Georgia karna peralatan disana lebih lengkap dan canggih. Sejak saat itu aku merasa bersalah dan kesepian karna aku tidak mempunyai teman di tambah aku juga home schooling karna kesibukan orang tuaku dan mereka takut kalau aku diculik kalau sekolah di sekolah umum. Jadi Hanu lah saat itu teman satu-satuku. Aku terus menutup diri semenjak kejadian Hanu itu. Aku tidak keluar kamar hingga seminggu, aku tidak mau sekolah dan hanya untuk keluar kamar untuk makan pun aku tidak mau. Hingga di akhirnya aku dehidrasi tidak sadarkan diri dan aku dibawa kerumah sakit. Orang tua ku mengetahui permasalahanku dan akhirnya mereka memutuskan untuk merelakan aku sekolah di sekolah umum agar aku bisa mendapat teman dan ibuku berhenti bekerja dan fokus kepadaku. 3 minggu aku di rawat di rumah sakit dan aku mulai bersekolah di sekolah yang tidak jauh dari rumahku. Semenjak aku bersekolah disana aku mendapat banyak teman dan aku sadar aku harus merelakan Hanu demi kesembuhannya dan sebelum di bawa ke Georgia Hanu sempat sadar dari komanya dan mengirimi pesan kepadaku dan berjanji ia akan kembali dan bertemu dengan aku lagi setelah Hanu sembuh. Dan sejak saat itu pula aku sulit untuk berteman dengan cowo atau mungkin hanya sekedar sms atau main. Hanya sahabat-sahabatku –Tya dan Zeze - dan teman-teman perempuanku lainnya yang saat ini bisa berinteraksi lebih denganku. Dan sampai saat ini aku masih menunggu Hanu kembali.
SKIP

Teeetttt teeetttt. Bel tanda sekolah berakhir pun sudah berbunyi..
“Zeze, Tya aku pulang duluan yya”
“oh iya hati-hati vhee” jawab Tiya dan Zeze bersamaan
“tidak biasanya si vhee begitu bersemangat” ucap Tiya
“iya dari tadi pagi. Yya syukur deh akhirnya dya bisa melupakan Hanu seutuhnya” timpal Zeze
“iya aku harap” tambah Tiya sambil tersenyum
Aku berjalan setengah berlari. Aku tidak sabar ingin melihat cowo itu lagi. Ketika sampai disana aku tidak sia-sia aku melihat itu cowo lagi. dya memakai tutup kepala berwarna coklatnya dengan sweter warna birunya dya mengeluarkan gitarnya,
“sepertinya dy baru sampai. Jadi aku bisa berlama-lama melihatnya” batinku bersemangat
Seperti kemarin aku melihatnya dari belakang pohon. Kali ini aku bisa sedikit lebih jelas melihat mukanya saat dy meletakan tas gitarnya di sampingnya yang membuat dya menghadap kesamping. Kali ini aku bisa melihat mukanya. Hidung mancung dengan poni yang sedikit menutup matanya dan mungkin bila dy tidak memakai tutup kepala dya bisa mengeflip poninya. Matanya sedikit sipit. kali ini dya menyikan lagu Justin Bieber
Things seemed strange this morning As I packed my bag for school The smiles I'm used to seeing just weren't there I heard my father talking To my mother down the hallway Above the whispers all that I could hear... was

Set a place at the table for someone who might need it Set a place at the table for someone to sit down and eat Kick their shoes off, put their feet up Forget about their troubles for awhile When there's a place at your table There's a little hope for you and i

i was feeling kinda' helpless About the words that I just heard Could it be the family 2 doors down? They said a couple months of bad luck Had them up against the wall And though it may seem small i know there's somethin' i can do

Set a place at the table for someone who might need it Set a place at the table for someone to sit down and eat Kick their shoes off, put their feet up Forget about their troubles for awhile When there's a place at your table There's a little hope for you and i


Make room at your table for your friends and family Take the time to share your day, just laugh talk and eat

Chorus Set a place at the table for someone who might need it Set a place at the table for someone to sit down and eat Kick their shoes off, put their feet up Forget about their troubles for awhile When there's a place at your table There's a little hope for you and i


...there's a little hope for you and I
“God aku benar-benar dibuat melting sama suaranya. Tapi kenapa dy menangis?” batinku
Selesai menyanyikan dy sepertinya mengusap matanya. Sepetinya dya habis menagis. Mungkin dya memilih lagu itu karna sesuai dengan hatinya saat ini. –Maybe- dia diam sebentar lalu memasukan gitarnya dan pergi.
Hari-hari selanjutnya tetap seperti itu. Aku datang setiap hari dan cowo itu pun begitu. Setiap harinya dya menyanyikan lagu-lagu yang berbeda. Dan hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengumpulkan keberanianku untuk menghampirinya. Dan tepat di hari senin aku bertekat akan menghampirinya..
Seperti biasa aku sempatkan untuk pamit dengan sahabat-sahabatku.
“Zeze, Tya aku pulang duluan yya”
“heh. Mau pergi kemana kamu?” Tanya Zeze tiba-tiba
“mau pulang” jawabku enteng
“Hey hey.. inget hari ini kamu udh janjikan mau penelitian tentang jamur” tambah tiya mengingatkat
“ya ampun aku lupa”
“Hmm.. kebiasaan deh”
“tapi please aku hari ini ga bisa”
“tidak bisa.. kamu sudah janji dan parahnya besok udh dikumpul ” jelas Zeze
“Please hari ini aja” muka memelas
“vhee kata kamu hari ini aja?” Tanya Tiya
“iya please yya”
“inget kemarin kamis kamu udh mengundurnya”
“yya aku lupa kalau hari ini aku ga bisa”
“sepenting apa sih sampe-sampe tugas sekolah di relain?”
“Guys. Help me please for this moment”
“Okay tapi jangan harap namamu ada di laporan besok” ancam Tiya
“iya betul itu tiya aku setuju” tambah Zeze
“Please.”
“No” jawab Tiya dan Zeze barengan
Mereka memang mati-matian mengajakku. Karna kali ini penelitiannya menggunakan air got yang memang mereka orangnya sangat bersih ata higeinis tentu saja mereka tidak memegang air got yang tentu saja banyak kotorannya.
“iya iya aku ikut penelitian” aku berjalan mengikuti mereka
“akhirnya ikut juga” bisik tya kepada Zeze
“hehe. Iya berhasil juga ancaman kita”
Kami pun melakukan penelitian di lab biologi sekolah kami. Dan tidak sepeti biasanya kali ini sulit sekali menemukan protisnya. Hingga akhirnya setengah jam memutar-mutar lensa menggati bahan yang diamati dan mengatur fokus akhirnya ketemu. Setelah ketemu aku menggambarnya di kertas HVS. Sementara Zeze dan Tya membuat laporannya.
“akhirnya selesai juga” ucap Zeze
“iya nih.. susah bgt ketemu protistanya” tambahku sambil melihat jamku.
“iya kalau mau pulang skarng gak papa vhee” ucap tya meledek
“huu dasar. Ya udah telat lah “ jawabku cemberut
“hehe. Yya kan demi tugas sekolah” timpal Tiya
“iya deh iya”
Aku pulang dengan lemas. Aku kembali melihat jam ku.. masih jm 03.45 mungkin dy masih disana. Aku pun berlari menuju tepi danau. Tapi setelah aku sampai aku tidak melihatnya. Aku sadar kemungkinan dy masih ada kecil sekali dan aku tidak mungkin menyalahkan sahabatku karna memang besok tugas itu harus dikumpul.. Tapi yya sudah lah besok dya akan datang lagi.
SKIP

Kali ini aku tidak boleh telat lagi. Dan sudah aku pastikan bahwa hari ini tidak ada tugas penelitian ataupun kerja kelompok. Dan aku sudah berkali-kali menanyakannya kepada Zeze dan Tiya. Hingga mereka kesal karna aku terus menanyakannya.
“Tya Zean aku pulang duluan”
“dari kemarin sikap mu aneh si Vhee.” Selidik Tiya
“iya.. Perasaan kamu selalu tidak bersemangat kalau saatnya pulang” tambah Zeze
“ada something. Ntar aku kasih tau deh kalau waktunya udah pas” aku jawab sekenanya
“ya udah.. hati-hati yya..”
Aku langsung keluar kelas dan berjalan setengah berlari. Aku sangat bersemangat hari ini karna aku sudah mengumpulkan semua keberanianku untuk menghampirinya. Sesampainya , aku belum melihatnya.”mungkin dya belum dating” batinku. Aku menunggunya di tempat biasa aku melihatnya. Sambil menunggu aku memutar mp3 di hapeku. Aku putar pelan. Sengaja aku tidak menggunakan headset karna kalau memakai headset aku pasti tidak akan mendengar dan mengetahui kalau cowo itu datang. Volumenya saat itu hanya kecil hanya aku saja yang mendengarnya. Aku menunggunya 5 menit berlalu aku bangkit untuk melihatnya tapi dya belum datang. 10 menit 30 menit 1 jam. Aku lelah menggunya tanpa sadar aku tertidur. Dan saat hpku berbunyi tanda sms masuk dan saat itu aku sadar kalau aku sudah ketiduran di sana.
“damn kenapa aku bisa ketiduran” gerutuku kesal
Waktu sudah menunjukan pukul 04.30. tidak mungkin dya akan datang lagi buat hari ini. Sudahlah besok lagi aku datang. Besok tidak boleh ketiduran lagi. Aku pun pulang dengan sedikit cemberut.
SKIP
Pagi  ini aku sudah bertekat Kali ini aku tidak boleh ketiduran lagi. Aku pergi kesekolah. Karna bersemangatnya aku lupa sarapan dan lupa membawa bekal yang sudah disapkan mama.  Aku menungunya. Aku arahkan pandanganku ke arah di mana cowo itu biasa duduk dan bernyanyi. 5 menit 10 menit 30 menit sampai 1 jam dy tidak datang.
“please jangan siksa aku seperti ini. Aku sangat benci menunggu. Datang aku hanya mau mengetahuimu aku mau tau identitasmu. Jujur kau cowo kedua setelah Hanu yang membuat aku tidak bisa tidur dengan nyenyak”
Air mataku mengakir disudut mataku. Aku tidak bisa menahannya. Aku pulang dengan wajah yang sudah basah dengan air mata. Aku harus semangat. Aku tidak boleh manangis. “Mungkin hari ini dya sedang tidak ingin keluar” pikir ku positif. Mamah jangan sampai tau semua ini. Aku lap mukaku dengan sapu tangan ungunku. “iya mama jangan sampai tau”
SKIP
Keadaan ini membuat aku tidak enak makan. Tidurpun hanya 3 jam semalam. Pikiran ku kacau. Aku jadi tidak bisa bepikir jernih. Bahkan sudah 3x ditegor oleh guru karna aku melamun dikelas. Badanku memang tidak enak hari ini. Ditambah mamah sedang tidak dirumah karna ada undangan pernikahan anak temannya di luar kota. Tidak ada yang memperhatikanku.
“vhee kamu ga papa kan?” Tanya Zeze teman sebangku
“iya aku ga papa”
“kamu pucet banget tu” ucap Zeze khawatir
“aku ga papa Zeze. Cuma kecapean sama lagi sakit perut karna udah waktunya” dustaku
“tapi bener ga papa?”
“iya sayang aku ga papa. Percaya deh aku ga papa”
“iya deh. Ntar kalau kamu dijalan ada apa-apa telpon aku kalau gg Tiya yya”
“iya” jawabku lemas
Aku berjalan agak sempoyongan. “semoga hari ini dya datang” seperti biasa aku tunggu dya di tempat biasa. Setelah lama aku menunggu kepalaku sudah terasa berat sekali pandanganku kabur dan akhirnya semuanya gelap…

SKIP
“tante vhee sudah sadar” teriak Tiya
Samar-samar aku dengar suara Tiya. Semuanya berubah jadi putih.
“sayang kamu kok bisa pingsan di danau?” Tanya mama khawatir
“ga tau ma. Tadi semua tau-tau gelap”
“untung aja tadi ada Tiya dan Zeze”
“hehe. Bukan kami sepenuhnya kok tante. Tadi kami terima telepon dari vhee. Kami kira itu vhee yang menelpon. Ternyata suara cowo. Kami tidak tau siapa dya. Tapi dya memberitahu kalau vhee pingsan.” Jelas Zeze
“hah? Suara cowo Zeze?”
“iya vhee. Tapi waktu kita sampai itu sudah tidak ada hanya ada mang udin penjaga taman”
“bagaimana suaranya Zeze saat dya menelpon?”
“suaranya lembut dan sedikit serak gitu vhee”
“kalau dari suaranya sepertinya dya seumuran dengan kita” tambah Tiya
Tuhan mungkinkah cowo itu yang menolongku? Tapi kenapa dya tidak menunggu Zeze dan Tiya datang? Kenapa langsung pergi dan malah meminta mang udin yang menjagaku selama Zeze dan Tiya belum datang.
“ma.”
“iya sayang kenapa”
“kapan Vhee bisa pulang kerumah? Vhee ga betah ma disini”
“kata dokter mungkin 3 smpai 4 hari kamu baru boleh di pulang itu pun harus banyak istirahat”
“yah mah lama bgt ma”
“iya sayang lama karna kamu dehidrasi akut makanya lama sayang”
“yah mah. Aku gg mau lama-lama di sini”
“makanya Vhee banyak istirahat biar cepet sembuh”
4 hari di rumah sakit terasa cepet karna ada Zeze dan Tiya yang selalu menghiburku. Mulai dari membawakan bunga mawar berbagai warna yang akhirnya semuanya di rontok karna di buat memukul Tiya yang kalu diajak mengobrol selalu tidak nyambung dan semua kelopaknya rontok alhasil semua kelopaknya mengotori lantai yang akhirnya meereka suruh menyapu karna lantai itu baru saja dibersihkan petugas. Sampai membawakan kelinci kesayangaku kerumah sakit. Dan bermain di taman rumah sakit.
SKIP
4 hari di rumah sakit. Walaupun ada sahabatku yang menghiburku tapi aku tetap tidak suka di rumah sakit. Dan hari ini hari kepulanganku. Mamah sudah membereskan semuanya. Dan papa sudah menunggu di luar. Walaupun aku sudah boleh pulang aku harus tetep jaga makan dan banyak istirahat. Ternyata dirumah Zeze dan Tiya membuat small party menyambut kedatangan ku. Pesta kecil itu berakhir dengan lempar lemparan kue di halaman belakang.
Malam hari aku teringat akan cowok itu lagi. Apa kabar dya sekarang. Aku kangen sekali dengan suaranya. Aku benar-benar ingin bertemu dengan dya. Dan aku tidak mungkin mau menunggunya lagi di pinggir danau iya kalu itu cowo datang kalu tidak hanya membuat aku lelah saja dan mungkin kejadian pingsan di danau akan terulang. Dan mungkin sudah saatnya aku becerita kepada teman-temanku.
SKIP
Hari ini aku sekolah. Walaupun seharusnya aku masih istirahat dirumah tapi aku bosan kalau hanya dirumah.
“Hey”
“Loh Vhee kata tante kamu belum sekolah?” Tanya Zeze
“Hehe. Emang tadi mamah belum mengizinkan aku sekolah tapi aku memaksa dan akhirnya boleh tapi aku harus tetap tidak boleh telat minum obat dan tidak boleh terlalu capek dulu” jelasku.
“iya bener tu kata mamamu  kamu gga boleh capek dulu” tambah Tiya
“Vhee kayanya kamu udah saatnya deh cerita sama kita apa yang terjadi sama kamu belakangan ini.” Ucap Zeze serius
“emang aku mau memberitahukannya semua sma kalian dan sekaliaan aku minta bantuan sama kalian”
Aku ceritakan semua dari mulai aku mendengar suara cowo itu sampai akhirnya aku pingsan.
“owalah kenapa kamu tidak bilang kepada kami?”
“iya kami bisa membantumu memcari tau cowo itu”
“iya aku emang salah aku ga cerita sma kalian”
“oh ya Vhee aku baru ingat ada kertas lagu yang tertinggal didekatmu” memberikan kertas itu
“aku kira ini punyamu jadi aku simpan saja”
“ini bukan punyaku”
“eh Vhee liat deh aku tulisan di belakang kertas ini”
“iya tuh Vhee”

By: Hanung Elrezy Mahardika (Popop)
Buat teman kecil ku Loli                                                                                                                  
Tak tertahankan air mataku pun jatuh. Ternyata itu Hanu. Benar-benar Hanu. Dan lagu yang ada disitu buat aku. Loli adalah panggilan sayang Hanu kepadaku. Hanu teman kecilku yang selama ini aku tunggu. Dia menulis lagu ini buat ku? Tuhan jadi ini rencanamu.
“Zeze Tiya” suaraku lirih
“ternyata cowo itu Hanu”
“hah? Hanu Vhee?” Tanya Tya
“iya. Itu Hanu. Dia ada disini. Didekat sini Ze. Aku kangen dya Ze Ya. Dya menepati janjinya buat kembali kesini”
“Vhee ini bagus, ini petunjuk awal kita dalam menemukan Hanu” ucap Zeze
“iya Vhee aku setuju. Aku kita cari tau dimana sekarang.”
“dan kertas lagu itu jadi petunjuk pertama kita”
“iya Ze, Ya.. Ayo kita cari di mana Hanu tinggal”
“Langkah awal kita sekarang adalah kerumah singgah pak udin mencari tau tentang si Hanu siapa tau mang udin tau rumah Hanu” Zeze menjelaskan
“Iya aku setuju”
Dan sepulang sekolah kami sepakat akan langsung ke rumah singgah mang udin di dekat danau. Tidak susah kami untuk menemui mang udin. Kami menjelaskan semua yang terjadi. Dari aku jatuh pingsan sampai tya dan Zeze datang untuk menolong.
“owalah ndok itu namanya dek Hanung. Dya sering datang kedanau ini. Hampir setiap hari bahkan tapi belakangan ini bapak tidak pernah lihat dya lagi.”
“bapak tauu rumah anak itu pak?”
“ya jelas tau dong wong rumahnya aja sebelah saya kok”
“dimana pak?” Tanya Vhee antusias
“tapi nak dy itu lagi sakit. Terus juga dya sekeluarga sering pulang pergi ke rumahnya yang asli”
“sakit pak?”
“iya ndok”
Hatiku jadi semakin tidak tenang mendengar Hanu sedang sakit. Mungkin gara-gara kecelakaan itu. Rasa bersalahku semakin menjadi-jadi.
“bapak bisa antar kami untuk kerumahnya?”
“nanti dek pekerjaan bapak belum selesai”
“gampang pak akan kami selesaikan” sahut Tiya
“iya pak. Yang penting sekarang vhee ketemu sama hanu”
“beneran kalian mau?”
“iya.” Jawab Zeze danTiya mantap
Mang udin hanya mengatarkan ku sampai di depan gerbang saja. Selebihnya aku sendiri. Ternyata hanu tinggal di rumahnya yang dulu. Aku memasuki halaman rumah itu. Halamannya masih seperti dulu tidak ada yang berubah. Bahkan disudut rumah masih ada rumah pohon yang masih terawat dengan baik dengan bunga yang tumbuh di pinggiran taman kecil yang berada tidak jauh dari tunah pohon itu. Aku menekan bel yang berada di pinggir pintu. Aku harap cemas menunggu siapa yang akan keluar. Suara langkah dari dalam rumah seperti mendekati pintu dan benar seorang wanita yang membuka pintu. Wanita umur 30-40an.
“Vhee?”
“loh kok tante tau nama vhee?”
“Hanu banyak cerita tentang kamu nak.”
“jadi bener tante Hanu tinggal disini?”
Hanya diam. Tak ada jawaban.
“tante?”
“iya vhee?”
“Hanu masih disini kan tante?”
“vhee. Tante ga tau harus mulai dari mana.” Air mata tak terasa membasahi wanita itu.
“emang ada apa tante? Kok tante nangis?”
“Vhee Hanu.”
“Hanu kenapa tante?”
“Hanu sudah koma sejak seminggu lalu. Sampai saat ini belum sadar dan keadaannya semakin melemah”
 “tante tidak bohong kan. Ini ga mungkin. Seminggu yang lalu Vhee masih lihat Hanu bermain gitar di pinggir danau. Tante bohongkan?”
“engga sayang tante tidak bohong. Memang seminggu yang lalu dia masih sempat kesana tapi waktu pulang dari sana tiba-tiba dy ditemuin sudah pingsan dan keluar darah dari telinganya.”
“tante? Hanu masih ingetkan sama Vhee?”
“bukan hanya sekedar ingat Vhee tapi dya itu sebenarnya membutuhkanmu. dya tahu kamu selama ini mengintipnya dari balik pohon. Dan bahkan di hari senin minggu lalu dya sudah membawa banyak balon. Dya mau memberimu kejutan Vhee. Tapi dya pulang dengan muka lemas karna kau tidak datang. Dan mungkin itu saat terakhirnya karna akhir-akhir ini keadaannya makin menurun.  Agar bisa betemu teman kecilnya yang selama ini dya sayang”
Mendengar penjelasan beliau tak terasa airmataku jatuh. Pikiranku kacau. Rasa bersalahku semakin kian menjadi.
“tante. Sekarang Hanu dimana?”
“Hanu berada di Georgia sayang.”
“tante. Mau tidak tante memintai izin kepada mamah Vhee agar Vhee bisa ke tempat hanu sekarang berada?”
“bisa Vhee. Kamu anak yang baik Vhee.”
Aku harus menunggu seminggu dulu agar dapat pergi kegeorgia karna aku harus mengikuti Ujian Akhir Sekolah. Selama seminggu itu aku tidak putus kontak dengan tante Via. Dan kondisi Hanu semakin hari semakin membaik. Itu menjadi motivasiku dalam belajar. Dan sampai hari keberangkatanku ke geogia tiba. Aku sudah siap dengan semua barang-barangku. Bahkan aku membawa barang-barang kenangan aku dan hanu. Bahkan tante yang ternyata Ibunya Hanu itu mengabarkan bahwa Hanu sudah Siuman dari komanya. Aku makin tidak sabar ingin bertemu hanu orang selama ini aku tunggu. Perjalanan untuk sampai ke Georgia membutuhkan waktu sampai 10 jam lamanya. Ketika sampai di geogia tante Nika langsung mengantarku ke Rumah Sakit dimana hanu dirawat. Setelah sampai di depan kamar rawat Hanu aku melihat Hanu masih tertidur dengan infuse masih melekat di pergelangan tanganya.
“Vhee kenapa hanya berdiri di sana?”
“eh iyatante. Vhee takut menggagu Hanu.”
“Hanung ini ada Vhee. Orang yang selama ini kau cari”
Hanu mengucek matanya
“Lolli kenapa kau sudah sampai?”
“iya popop, lolli disini”
Tak tahan aku langsung memeluknya. Orang yang selama ini aku tunggu kini berada di depanku.
“hey loli. Popop kangen lolli”
“iya lolli juga kangen popop”
“popop janji bakal sembuh cepet buat lolli”
“iya lolii percaya. Popop bakal sembuh dan kita bareng-bareng lagi kaya dulu.”
Tante Nika meninggalkan kami berdua. Aku dan hanu melepas rindu dengan bercanda. Ternyata Hanu tidak berubah. Tetap jail dan suka mencubit hidungku.
“popop janji sama loli. Popo ga bakal tinggalin lolli lagi.”
“iya popop janji. Popop akan sama popop terus sampe popop ga ada di dunia ini.”
Kamipun melingkarkan kedua kelingking kami tanda janji kami.
 SKIP

Hari ini Hanu di bolehkan dokter untuk sekedar keluar. Tapi harus tetap tidak boleh terlalu lelah. Dan hanu hari ini akan mengajakku jalan-jalan sekalian melepas rindu dan penatnya karna sudah hampir sebulan di rumah sakit. Hanu memakai sweter ungu dengan celana jins hitamnya memakai sepatu convers dan tidak lupa tutup kepala berwarna biru.
Hanu membawaku ke bukit belakang rumah sakit. Tidak terlalu tinggi tapii kalau cukup indah pemandangan sekitarnya kalau di lihat dari atas bukit itu. Tadinya aku tidak setuju karna takut membuat Hanu kelelahan. Tapi Hanu berhasil meyakinkanku kalau dya bisa.
“Lolli. Popop sayang lolli”
“lolli juga sayang popop.”
“Maaf selama ini popop udah buat lolli menunggu popop. Popop ga mau memuin lolli karna popop dengar dari mamah, lolli mengunci diri di kamar karna popop pergi buat berobatdan kemarin popop ga menunggu temen lolli karna popop mama sudah menunggu. Popop harus segera ke georgia”
“itu karna lolli rasa tidak ada teman lolli selain popop.”
Hanu hanya tersenyum melihatku. Tunggu sini popop mau kasih lolli hadiah. Hanu pergi entah kemana. 5 menit kemudian datang dengan membawa mahkota yang terbuat dari ranting-ranting yang dihias dengan banyak bunga.
“putri lolli pangeran popop datang mau memberikan ini.”
Menyerahkan mahkota itu san duduk dengan 1 lutut (seperti pangeran yang mau memberikan bunga kepada seorang putri di hadapannya)
“makasih pangeran popop.”
“tapi putri pangeran punya hadiah lagi”
Hanu mengeluarkan cincin yang terbuat dari alang-alang dan bunga sebagai penggai berlian.
“maukan putri Vania Calista menjadi pacar Hanung Alrezy?”
“hahaha.. baru kali ini aku melihatmu serius seperti ini.”
“ish. Seriusan geh. Malah becandaan”
“iya iya. Serius sekarang.” Sambil menahan tawa
“maukan putri Vania Calista menjadi pacar Hanung Alrezy?”
“dengan senang hati pangeran.”
Hanu memakaikan cincin kejari manisku. Dan bangkit dan mencium keningku. Mungkin hari ini aku lah orang yang sangat bahagia karna orang yang aku sayang dan aku tunggu kini resmi menjadi pacarku.
“popop masih punya hadiah buat lolli.”
“popop jangan terlalu capek. Nanti kalau drop lagi kaya mana?”
“percaya sama popop. Popop masih kuat kok. Dan nanti kalau popop sudah lelah popop akan bilang sama lolli.”
“janjji yya?”
“iya popop janji.”
Dan lagi-lagi Hanu mencium keningku.
Hari ini aku sangat senang karna Hanu membawaku ke festival yang berada tidak jauh dari bukit tadi. Di sana kami bermain gelembung, berfoto bersama dengan badut. Dan disana Hanu memebelikan aku boneka. Boneka couple.
“tutup mata yya. Popop mau kasih sesuatu buat Lolli.”
“ada apa sih kok pake tutup mata segala?”
“sudah ikut aja sama popop.”
Aku tidak tau mau dibawa kemana. Hanu menuntunku dengan sangat hati-hati.
“sudah sampai. Sekrang boleh buka tutup matanya.”
“wow”
“ini semua popop yang siapin?”
Hanu hanya tersenyum.
Ternyata Hanu membawaku ketaman bermain. Yang disana ada banyak balon yang tersusun membentuk sepeti ada pesta ulang tahun dan banyak hiasan-hiasan khas ulang tahun.
“masih ada lagi kejutannya.”
Disana ada sepasang kursi dan meja. Di atas meja itu sudah terhidang 2 makanan lengkap dengan minumannya. Di tambah dengan suasana sunset sore yang indah.
“ayo kenapa diam disini?”
“eh iya.”
Kami menghapiri meja tersebut. Dan makan hidangan yang sudah tersedia.
“lolli seneng?”
“iya lolli seneng banget. Tapi kapan popop mempersiapkan ini semua?”
“ada deh.” Sambil mencubit hidungku.
Kami makan sambil becandaan. Sehabis makan kami bermain di taman bermain tersebut. Kami bermain kejar-kejaran dan bermain air.
“popop udah dong. Baju lolli bau nih. Itu kan air kolam”
“hahaha.. biarin :p walaupun bau tetep cantik”
Cekriikk..
“popop nakal. Kenapa pake foto lolli. Badan lolli kan kotor”
“haha. Ga papa lolli. Kenang-kenangan :p “
Aku tidak pernah melihat Hanu sebahagia ini. Tertawa lepas. Semoga keadaan ini berlangsung lama..
“popop”
Aku pun gentian nyiram Hanu pakai air kolam yang bau itu.
“lolli baju popop jadi kotor nih”
“biarin satu sama :p”
Hanu yang sibuk membersihkan swternyanya. Aku mengambil kamera dari tangannya dan cekriikk. Aku mengambil gambar hanu yang cemberut karna sweternya aku siram pake air kolam yang banyak lumutnya itu..
“satu sama popop :p”
Aku berlari. Hanu mengejarku dan happ. Hanu dapat mengejarku dan memeluk aku dari belakang. Dya mengangkat aku dan hanu memutar-mutar aku. Dan bruukk..
“au sakit tau”
“hehe.. maaf lolli. Abis loliinya berat si”
“yee salah popop sendiri kenapa pake muter-muterin lolli”
“hiiiihh emang yya. Selalu ga mau ngalah” menyubit hidungku.
“hehehe.”
Aku melirik hapeku.
“popop udah jam 10 nih. Pulang yukk. Nanti kalau popop drop lagi kaya mana? Popop mau lolli liat lolli sedih lagi?”
“yaudah deh. Yuk..”
Kamipun pulang ke rumah sakit. Tante via yang melihat kami berdua dalam keadaan kotor dan bau langsung heran
“kalian abis dari mana aja. Kok sanpe dekil begini”
“hehe bias amah anak muda” jawab hanu
“yaudah sana mandi mamah sudah siapkan air hangat buat kalian mandi”
“iya nih tante badan Vhee juga udah gatel bgt.”
“Vhee mandi dulu ya tante.” Aku langsung nyelonong ke kamar mandi
“eitss nanti dulu. Popop dulu.”
“dimana-mana itu ladies first”
“yang lagi sakit siapa coba?”
“yang duluan masuk kamar mandi syapa coba?”
Tante Via yang mendengar kami bertengkar langsung teriak “Hanu”
“iya  mah”
Seolah hanu ngerti kalau mamanya menyuruhnya mengalah.
“tuh liat tante via aja tau kok kalau dimanamana itu cowo itu harus ngalah” menutup pintu
“lollii” teriak hanu
“hihi.” Aku tertawa kecil di dalam kamar mandi
“syukurin syapa suruh tadi nyiram pake air kolam yang bau itu” batinku :D
Selesai mandi. aku sudah sisiran dengan memakai jepit kupu-kupu yang di beli difestival tadi sambil melangkah keruang tengah. Maklum rumah sakit di Georgia sudah seperti apartemen.
“hey kok udah rapi?” kaget karna ternyata hanu sudah mandi dan sudah rapih dengan sweter dan penutup kepala coklatnya
“hahaha. Kenapa heran ya ?”
“iya, kan tadi lollimandi duluan”
“makanya dong think smart. Kan diruang sebelah ada temen mamah yang sedang sakit juga jadi popop pinjam saja kamar mandinya. Dari pada tambah bau karna nunggu lolli yang mandinya setahun keburu jamuran”
“hihihi tau aja popop :D”
Kami berdua ngobrol sampai kami berdua ketiduran aku tertidur di pundak Hanu. Pagi-paginya aku bangun ternyata hanu yang memberikan aku selimut sewaktu aku tidur. Aku membangunkan hanu.
“popop bangun sudah siang. Popop bangun”
Karna Hanu tidak kunjung bangun aku pun menggoyang-goyangkan badan hanu. Dan hanu jatuh begitu saja ke lantai.
“hanu. Hanuuu.”
Tuhan kenapa lagi ini dengan Hanu. Apakah ini sudah saatnya hanu meninggalkan aku selamanya? Hanuu..
“tanteee hanu tante”
“dokter tolong dokter..”
Tante via yang datang langsung ikut panik dan perawat membawa Hanu ke ruang ICU.
“tante hanu tantee.. aaku takut terjadi apa-apa tante.”
“tenang vhee. Hanu pasti baik-baik aja”
“tapi tantetadi Hanu ga sadarkan diri. Tante vhee takut..”
Tante via berusaha menenangkan. Dan 1 jam 2 jam. Hanu pun sadarkan diri. Kami pun sudah dibolehkan melihatnya.
“popop.. lolli takut kalau popop”
“suuut “ jari hanu berada di bibir aku. Mengisyaratkan kalau aku tidak boleh melanjutkat perkataanku.
“popop ga papa. Percaya sama popop.”
Aku sudah agak tenang. Aku tidak banyak berinteraksi dengan Hanu karna aku harus membiarkan hanu beristirahat. Malam-malam tante via meminta aku untuk tidur di dalam. Karna kau tertidur di ruang tunngu sejak jm 8 tadi. Hanu sudah di pindakhkan ke ruang inapnya semua. Aku memutuskan untuk tidur di pinggir ranjang. Kejadian tadi membuat aku takut kehilangan sosok hanu. Orang yang sangat aku cntai setelah tuhan dan orang tuaku.
Pagi harinya aku bangun karna sinar matahari yang menerobos lewat celah-celah jendela. Aku bangun tapi hanu tidak ada di ranjangnya.
“hanu? Hanu?”
“iya ada apa lolli. Popop Cuma pergi kekamar mandi saja kok” hanu kembali tidur diranjangnya.
“kenapa ga bangunin lolli? Kan lolli bisa bantu pegangin inpusnya”
“tadi popop liat lolli tidurnya lelap banget popop ga tega mau banguninnya.”
Aku tahu pasti tadi dya kerepotan karna impusnya itu. Tapi dasar hanu. Walaupun dya sedang sakit dya tidak mau merepotkan orang disekitarnya. Walaupun sebenernya dya kerepotan. Aku hanya tersenyum.
“popop kemaren popop ga sadarin diri karna terlalu capek yya? Karna lolli kan?”
“bukan kok lolli. Popop kaya gtu karna keran malamnya popop lupa minum obat”
“iya kan karna lolli kan?”
“bukan salah lolli kok. Udah semua udah terjadi. Lolli mau bantu popop ga?”
“bantu apa?”
hanu mengeluarkan kamera dari bawah bantalnya.
“lolli bisa cuciin semua foto yang ada di kamera ini?”
“bisa bisa. Lolli bisa .”
Aku pun langsung mengambil kamera dari tangan hanu dan menganbil sweterku dan pergi ke tempat cuci foto yang ada di dekat rumah sakit.
Setelah selesai dan membayar aku keluar dari tempat cuci foto itu. Dan di jalan aku melihan foto apa yang sebenernya. Ternyata semua fotonya aku. mulai aku tidur, aku makan, foto aku saat berfoto dengan badut. Saat aku melihat-lihat. Hapeku bergetar. Ku lihat ternyata Hanu yang menelpon. Tapi kali ini suara Hanu seperti orang kesakitan.
“vhee cepat kembali ke. Kepala ku sangat askitt.. vhee cepat…”
“iya sabar hanu aku sedang di jalan.”
“vheee cee ce pppat” sambil terbata-bata
Dan tutututu. Telepon terputus. Hanuuu.. ada apa ini. Perasaan ku tidak enak. Hanu.. aku berlari sambil menangis. Di jalan aku membayangkan kalau hanu pergi untuk selamanya.. hanuu..
Ketika sampai di lobi sudah ada tante via yang mondar mandir.
“tantee hanu kenapa?”
“ga tau tante sayang. Tadi tante masuk keruangannya hanu sudah tidak sadarkan diri. Dan dari telinganya keluar darah segar.”
“hanuuu. Tubuh lemas. Aku menangis. aku sudah tidak mampu berdiri lagi. Badan sudah lemas. Dan tiba-tiba semua berubah menjadi gelap..”
Aku tida ingat apa yang terjadi setelah itu. Dan ketika aku sudah terbangun semua berubah menjadi putih dan aku tidak menemukan seorang pun di ruangan itu.
“au kepala ku sakit sekali. Hanu iya hanu.” Aku bangkit melepas inpusku paksa. Aku keluar dari ruangan itu aku berjalanmenuju ke ruang ICU. Tapi saat aku berjalan beberapa meter dari ruangan itu ada 2 perawat yang sedang membicarakan sesuatu.
“kasihan sekali ya pasien yang telinganya mengeluarkan darah tadi pagi. Ternyata umurnya Cuma sebentar.”
“iya ya mana masih muda pula”
 Perawat itu pergi begitu saja. Kaki ku kembali melemas. Apa? Hanu?? Hanu sudah meninggal?
Hanuuu.. kenapa kau tnggalkan aku secepat ini. Kau bilang kau kita akan meikah dan akan punya anak. Tapi apa hanu kau ingkar janjii.. hanuuu. Dam lagi-lagi semuanya menjadi gelap.
“vhee? Kamu tidak papa sayang?”
“mamah.. kok mamah bisa berada disini?”
“mama disurh papah menjenguk anak teman papah yang sedang dirawat juga di sini. Dan ketika sampai di lobi mamah ketemu tante via. Dan member tahu kalau kamu pingsan.”
“kenapa kamu menangis sayang?”
“hanu mah hanu.”
“iya mamah tau sayang. Sekarang kamu istirahat saja dulu. Nanti kalau sudah enakan kamu sebaiknya melihat  hanu.”
“tidak mah.. vhee ga sanggup kalau harus melihat hanu lagi”
“tapi sayang dya .. “
“udah mah stop. Vhee ga kuat kalau harus melihat hanu lagi. Aku harap kita pulang sekarang mah.”
“tapi vhee”
“suut mah. Biarkan hanu tenang disana.”
Mamah memelukku menenangkan aku..
“iya sayang mamah tau perasaan mu”
Aku pun menangis. menangis karna orang yang ternyata aku tunggu tunggu selama ini umurnya sangat singkat.  Dan Hanu sudah menepati janjinya. Akan mencintaiku sampai dya ga ada. Singkat cerita mamah sudah memesan 2 tiket untuk kembali kerumah. Dalam perjalanan aku selalu teringat hanu. Hanu hanu dan hanu. Aku tidak berhenti menatap foto yang hanu minta aku untuk mencetaknya. Dan air mataku tidak bisa berhenti. Hanu jadi kamu meminta aku untuk mencucikan foto ini maksudnya agar aku ingat selalu kenangan kita kan? Dan kamu tahu kalau umurmu tidak akan lama lagi. Hanuu.. kenapa kamu tinggalin aku secepat ini..
“sudah sayang. Jangan diratapi.”
“Hanu akan sedih bila tau kalau kamu kaya gini. Hanu akan bahagia kalau kamu bahagia sayang.”
“Vhee pengen hanu bahagiakan?”
Aku mengangguk pelan
“sekarang hapus air mata vhee dan siap siap bentar lagi kita akan mendarat”
Aku pun menghapus  air mataku. Dan bersiap” untuk keluar dari pesawat. Sampai dirumah aku sudah tidak mengis lagi tapi aku kehilangan semangat hidupku. Aku kembali berdiam diri di kamarku.
Seminggu sudah aku berdiam diri. Zeze dan Tiya sudah menghiburku mati-matian. Tapi ga ada hasil aku tetep seperti mayat hidup. Sampai akhirnya zeze dan tiya membuat rencana agar aku bisa keluar kamar dan sejenak melupakan hanu. Karna besok aku sudah harus sekolah. Mereka membuat party kecil dibelakang rumah.
“Vhee lihat papah bawa kelinci.” Teriak mama
Aku yang dari dulu suka kelinci langsung saja keluar menuju sumber suara. Ketika sampai. Aku terdiam. Aku kira papah hanya membelikanku 1 atau 2 kelinci saja. Tapi aku salah, halaman belakangku penuh dengan kelinci-kelinci angora. Mungkin jumlahnya ada 30 ekor.
“yeee. Akhirnya vhee mau keluar juga. Rencana kita berhasil tante.” Ucap zeze
“iya. Ini berkat ide kalian ze ya”
“jadi ini rencana kalian –“ “
“iya.. dan dari mana semua kelinci ini?”
“ehm. Ehm. Kelinci tetangga kita pinjem :D “
“jadi ini semua kelinci tetangga?”
“iya :D “
“tapi ga sepenuhnya kok. Ada 10 punya kita” sambung mama
“10 mah?”
“iya vhee. Ini hadiah temen mama”
“terima kasih ma” ku peluk mamahku
“iya sayang. Janji ya jangan mengunci diri dikamar lagi. Mama khawatir kejadian yang kemaren keulang lagi.”
“iya ma”
“kacang.. kacang “
“hehe.. sini tante peluk juga kalian”
“hehe engga kok tante becanda” :D
SKIP
 Pagi pagi aku sudah siap berangkat kesekolah.
“vhee” suara tiya dan zeze memanggil
“iya bentar”
“Cepet”
“kalian pake sepedah biasanya pake mobil atau motor kalian -.-“ “
“ah masa? “ goda zeze
“sudah malah ngobrol. Ntar keburu banyak kendaraan. Kan jadi ga enak sepedahannya.”
“iya. Bntar aku ambil sepedah ku dulu.”
SKIP
 Kami berangkat kesekolah dengan bersepeda ria. Suasananya sejuk sekali. Seperti sekolah biasanya. Belajar dan belajar. Aku sudah sedikit menerima kalau Hanu sudah pergi. Dan waktu pulangpun datang. Aku teringat ketika dulu. Setiap pulang pasti ke danau untuk lihat Hanu bermain gitar. Tap sekarang. Sudah lah. Biarkan Hanu tenang disana.
“vhee. Tunggu dong.”
“iya aku tunggu. Aku melihat kejendela. Karna kelasku ku sekarang berada di lantai 5.”
Ketika aku lihat keluar. Aku kaget sekaligus tak percaya. Diluar sana ada banyak balon yang dirangkai menjadi tulisan.
I Love You Vania
Aku mencubit tanganku, aku memastikan apakah aku mimpi?  
“hey kenapa kamu mencubit tangan mu sendiri Vhee? Kamu ga mimpi sayang.” 
“iya bener kata tiya. Itu semua bukan mimpi. Itu semua yang buat Hanu.” 
“hanu? Tidak mungkin. Hanu sudah tenang dialam sana” 
Terdengar suara dari luar
“Vhee, I Love You “
“Hanu?” iya itu suara Hanu
Aku pun buru-buru menuruni tangga.
“Vhee ati-ati. Ntar kamu jatuh.”
tak aku hiraukan perkataan tiya. Yang terpenting sekarang aku bisa keluar dan bisa memastikan sendiri kalau yang diluar itu benar-benar Hanu.
“hanu?” air mataku tak tertahankan
Aku tak percaya ternyata Hanu masih hidup. Aku memeluk Hanu seperti tidak mau kehilangan dya untuk yang ke3 kalinya lagi.
“kenapa popop tinggalin lolli lagi?” isakku
“maaf untukyang keduakalinya. Popop udah ninggalin lolli untuk yang keduakalinya. Tapi yang terpenting saat ini kan popop udah disini.”
“tapi..”
“iya popop tau. Emng sebelumnya popop yang udah bilang sama tante kalau jangan beri tau dulu sama lolli.”
“jadi kemarin popop sebenarnya kemana?”
“saat itu keadaan popop kritis. Dan mamah memutuskan membawa popop ke Amerika. Untuk berobat. Karna bukan hanya otak kecilpopop saja yang bermasalah ternyata ada penyempitan pembuluh darah.”
“popop”
“iya lolli..”
“jangan tinggalin lolli lagi.”
“iya popop janji.”
Hanu pun mencium keningku. Air mataku tak tertahankan. Air mata bahagia. Bahagia karna orang yang aku sayangi yang aku kira sudah tidak mungkin untuk bertemu lag ternyata ada dihadapanku dan sedang memelukku.
“Zeze dan Tiya mana?”
“itu” menunjuk kearah Zeze dan Tiya
hanu menunjuk Zeze yang sedang bermain air dengan cowonya. Dan Tiya sedang makan eskrim bersama cowo. Dan ternyata.. pacar zeze adalah kakaknya Hanu dan orang yang bersama tiya adalah  lie sahabat baik Hanu. Kami ber6 memutuskan untuk pergi kepantai yang tidak jauh dari sekolah kami untuk merayakan hari jadiannya Tiya dan kembalinya hanu. Kami disana melihat sunset. masing masing dari pacar kami menggengam tangan kami. Malamnya kami tripel date. Kami makan malam bersama. berpesta kembang api bersama. hanu dan mamahnya memutuskan untuk tinggal disini dan hanu bersekolah ditempatku. J

Tuhan akan memberikan kebahagiaan yang sejati. Tapi sebelum itu tuhan akan memberikan kita menguji kita. Apakah kita pantas untuk mendapatkan kebahagiaan itu atau tidak. Dan tuhan akan mempertemukan kita dengan kebahagiaan yang sesungguhnya kalau kita bisa melewati itu semua karna sesungguhnya Tuhan sudah mempersiapkan sesuatu yang indah bibalik ini semua. Seperti sulaman. Dibalik kain benang melintang sana dan sini. Berbagai wana bercampur jadi 1 tapi saat kita balik kain itu ada sulaman yang indah. Pecayalah Bahagia Akan Datang Pada Saatnya J

Mereka Semua Tak mengerti :"))

Taklagi kurasa hangat sosok itu
Ya semua semu
Sosok itu bernotaben seseorng yang paling hangat didunia
Tak kudapatkan sosok itu ditempat ternyaman sekalipun
Psikis ku mulai terkikis
Fikiranku melayang
Mentalku gersang

Aku buta
Aku buta dengan kerasnya hidup
Mencoba meraba untuk memegang
Mereka malah mencemoohku mengabaikanku
Mereka tak memperdulikanku
Aku haus
Aku haus akan penyemangat hidup
Mereka bukan menyegarkanku
Tapi mereka meneriakiku berlari
Aku lupa
Bagaimana hangatnya seseorang penyemangat
Yang memekik memberi dorongan
Maju menggapai bintang di angkasa
Aku lumpuh
Aku lumpuh aku tak tahu arah aku menapak
Aku hanya tau dimana roma
Tapi mereka tak memberi tauku jalan menujunya
Mereka hanya menghujatku harus menuju roma
Tanpa memberi peta yang berisi semangat untuk menuju roma
Aku lemah
Aku lemah tanpa tulang penyangga
Aku terhempas oleh angin kencang kehidupan yang menerpaku
Mereka tak memberiku arahan agar aku lari dari angin itu
Menghujat tanpa alasan
Menghakimi tanpa penjelasan
Tapi aku tidak tuli
Aku mendengar cibiran mereka akan sosok terseok ini
Mereka hanya melihat saat aku berada dizona burukku
Disaat itu aku butuh pelukan hangat penyemangat hidup
Bukan makian, penghakiman, penghujatan, penghinaan, ataupun cacian
Kemana aku bisa mendekap sosok itu saat ini?
Sosok hangat yang mengerti jiwa labil yang memulai untuk menerjang angin kencang kehidupan........

Semoga yang tersia-siakan, yang nantinya akan dicari, dielukan, dinantikan kehadirannya :''))

Hujan Disebrang :)

Poem for my man :*

Ketika hujan berada dipelupuk mata
Seakan langit disini mengetahui isi hatimu
Merasakan kepedihan hati dan ikut menangis
Sia-sia semua nihil

Aku tidak bisa berbuat apapun
Aku disini aku tak disampingmu
Aku disini tak menyebrang
Aku disini berdiri ikut merasakan hujan lagi gerimis itu
Aku tak bisa menyeka hujan itu

Aku tak bisa menghampirimu lalu memberi payung agar kau tak lagi diterpa hujan
Aku tak bisa mendekapmu ketika udara bergerak mencekam tak lagi menyapa senang kulit
Aku tak bisa ikut mengais harapan munculnya matahari
Hanya bisa ikut merasakan betapa kelabunya hatimu

Tetap hujan dijauh sana tak kunjung henti
Meski jauh, aku merasa dingin meraba merangkul dengan ramah
Aku tak bisa berpura-pura hujan itu tak turun
Sungguh aku merasakan kepiluan disebrang sana
Pedih dan sulit terobati
Hanya bisa menunggu sampai hujan itu mampu menjadi obat luka jiwa
Gerimis lagi bukan hujan
Secercah harapan mentari datang menyinari
Berharap setelah ada hujan ada pelangi dengan manisnya melengkungkan senyumnya

Tak ada lagi hujan lagi gerimis
Tak ada lagi hujan dipelupuk mata karna ujian hidup
Karena pelangi tlah tunjukan betapa indahnya ujian itu
Tak ada lagi hujan hanya lengkungan pelangi melukis permanen dipipi manismu

akankah kamu merasakan dingin yang sama saat hujan dipelupuk itu disini?
Aku merasakan. Mungkin kau tidak~

Sabtu, 13 Juli 2013

Sesosok itu.....



Sosok itu
Sosok hangat tak berapi
Sosok dingin tak bersalju
Sosok kuat tapi tak berpalu
Sosok lembut bukan sutra
Sosok adil bukan Tuhan
Sosok yang mampu membuat hati tak lagi merindu
Sosok itu kutemukan pada dirimu
Sosok yang mampu member kekuatan dari kejauhan
Sosok tak didekat tapi dapat kurasa pelukan hangatnya
Sosok yang tak tampan tapi dapat meluluhkan hati
Sosok itu samar tapi nyata
Sosok yang bisa dirasa tapi tak bisa disentuh
Sosok yang kucinta dari kejauhan tapi tak sejauh dari bayangan
Karna walau hanya bayangan tapi terasa dekat
Karna dalam dirilah (hati) sosok itu ada