Selasa, 10 Desember 2013

For My Beloved

Ketika jarak tak dapat membawaku dalam genggamanmu, kita hanya bisa saling mengucap rindu dalam setiap sendu, terkadang kita tak lagi mampu menahan hujan dipelupuk itu turun melewati lembah pipi yang akhir jatuh diujung jurang dagu. Tapi kita hanya bisa saling menguatkan, saling menghibur diri dengan jarak yang akan segera berakhir. Memang cinta kita berbatas pada sinyal. Tanpa mereka mungkin kita tidak akan sekuat ini menahan jarak yang semakin membelenggu hati kita, memaksa kita semakin melawan hati, dan emosi yang membuat kita jenuh. Jenuh dengan jarak yang saat ini belum bisa kita lenyapkan. Selama hujan masih diikuti oleh mentari, percayalah sayang pelangi masih menunggu untuk melengkungkan senyumnya saat kita bisa benar-benar berhasil merobohkan dinding beda diantara kita. Aku masih setia dalam jarak ini sayang, aku harap kamu juga masih menyimpan kepercayaan itu. Sebisa kita menyimpan rapi hati dengan satu nama yang sama. Kotak dengan tali kesetiaan yang dihiasi dengan manik kecemburuan yang manis serta dibungkus oleh kepercayaan yang isinya adalah hati kita yang selalu tertuju pasa satu hati, satu nama, satu orang namun masih dipisahkan tuhan karna kita belum mampu melewati ujian akhir kehidupan. Kotak itu tak akan rusak meski dibanting, diremehkan dan diabaikan sekalipun. Walaupun terkadang tali itu merenggang, kita akan selalu kembalikan itu seperti semula. Hati ini masih tertuju pada satu nama. Masih berpaut pada satu rasa. Masih enggan beranjak dari perihnya merindu. Hujanmu hujanku juga, sakitmu sakitku juga, ragumu masih raguku juga. Sayang, buktikan kepada mereka yang meremehkan kita. Yang mencibir kita tak cukup kuat untuk menahan semua gundah merindu kita. Bully-an mereka kita jadikan suplemen penguat kita dalam menghadapi jarak yang masih menghadang ya sayang, dengarkan dan anggap mereka sedang menyemangati kita agar kita mampu menembus semua luka yang melebur jadi satu yang berujung pada kebahagiaan sejati. Selagi kita masih pantas saling memperjuangkan, maka janganlah kita berhenti untuk berusaha menjangkau pertemuan kita. Pertemuan yang menjadi target utama pencapain mimpi tertunda kita sayang. Dimana tatapan mata kita, genggaman hangat, dan dekapan yang nyaman kita tak lagi berbatas pada teknologi, dan aplikasi yang mereka hanya bisa memeluk dalam kata-kata, yang bisa menggenggam dalam untaian doa, yang hanya mendekap dalam rindu yang bergolak mencabik hati, hingga hampir mati rasa. Aku ingin kita saling membanggakan saat kita sama-sama mendapat hasil terbaik dari ujian kehidupan kita, saat kita sudah bosan berpelukan dalam kata-kata.

Selasa, 13 Agustus 2013

 My first Story when i'm still in second grade in junior high school

“Vhee aku pulang duluan” teriak tya
“hati-hati yya”teriak ku pula.
Tiya dan Zeze adalah sahabatku. mereka tempat suka duka aku. Kuncian aku. Seperti biasa aku pulang sendiri karna memang rumah ku tidak jauh dari sekolah hanya sekitar 1 km sementara sahabatku Zeze pulang bersama pacarnya dan Tiya pulang menggunakan motor Beat hitamya. Seperti biasa sehabis pulang sekolah aku pergi ke tepi danau di belakang sekolah untuk menenangkan diri dari pelajaran sekolah yang membuatku penat.
Seperti biasa aku duduk di tepi danau dengan pohon-pohon yang rindang, yang membuat udara yang segar serta suasana yang menyejukan. Ditambah air danau biru kehijauan yang jernih serta ikan kecil yang berenang ria. Mama sudah tau aku selalu pulang terlambat karna aku selalu menyempatkan sehabis pulang sekolah untuk duduk berlama-lama bila -sahabatku tidak mengajakku kerja kelompok-sambil mendengarkan lagu kesukaan ku. Semua lagu dengar aliran akustik. Semua penyanyi dan semua Negara yang terpenting akustik. Kupasang headset unguku ketelingaku yang sebelumnya sudah aku hubungkan ke hape ku. Kunikmati setiap lagu -walaupun terkadang aku tidak tau sebenarnya arti dari lagu itu apa selain yg berbasa inggris-.  Lepas semua rasa beban di pikiran kalau sudah begini. Jadi jernih lagi pikiranku. Kulepas headsetku dan aku bangkit menghirup udara..
“hmm seger” batinku
                I wanna show you my heart is also true
“eh kaya nya ada yang nyanyi tuh, ah masa di tempat begini ada yang nyanyi, suara cowo lagi sepertinya” batin ku
“mungkin hanya perasaanku saja” batinku meyakinkan
Akupun duduk kembali sambil menatap danau
                And all the love I have is especially for you
“kali ini aku tidak salah dengar, aku benar-benar mendengarnya.. oh god suara bagus banget” gumamku
Aku kali ini tidak salah dengar. Memang ada yang bernyanyi dan beruntungnya suaranya bagus yang membuat aku penasaran. Aku lepas headset dari hape ku. Aku masukan kedalam tasku dan aku mencari sumber suara itu. Semakin kebarat aku makin jelas mendengar suara itu kini yang terdengar hanya suara gitarnya saja. Dan benar ada orang yang duduk di sisi lain danau -hanya saja agak tertutup oleh pepohonan- dengan memainkan gitarnya
Together together I wanna show you my heart is also true
Aku hanya bisa melihatnya dri belakang pohon yang lumayan besar kalau hanya menyembunyikan tubuhku. Aku melihat seorang cowo dengan tutup kepala bewarna coklat dikepalanya dengan sweter berwarna krim. Sambil memainkan gitarnya. Aku dibuat diam sambil menikmati lagu yang cowo itu nyanyikan. Aku tidak bisa berkata-kata. Dan sialnya aku hanya bisa melihat cowo itu dari belakang saja. Aku tidak mempunyai banyak keberanian kalau harus menghampirinya.
Tiba-tiba.. hapeku bergetar..
Mamah menelponku.
“iya mah kenapa?”
“pulang sayang sudah sore dan kamu ada les bahasa inggriskan hari ini” ucap mama mengingatkan
“oiya maa vhee lupa.. iya sebentar lagi vhee pulang”
“jangan lama-lama yya sayang. Mama tidak mau Ms Ika harus mengunggumu karna kamu pulang terlambat”
“iya mama..”
Tuttuttt. Telponpun terputus. Tanpa sadar sewaktu aku menelpon tadi  aku menjauh dari tempat aku mengintip tadi agar suaraku tidak terdengar oleh cowo itu dan tidak ketahuan kalau aku mengintipnya. Saat aku kembali aku sudah tidak melihatnya lagi. Aku pun akhirnya pulang dengan sedikit rasa kecewa.
“coba mama tadi tidak menelponku. Setidaknya aku bisa melihat kemana arah itu cowo itu pulang. Tapi yya sudahlah. Mungkin besok dya kembali lagi.” Batinku
SKIP

Di rumah aku tidak bisa berhenti memikirkan cowo itu. Tapi tiba-tiba aku teringat akan sosok Hanu teman sewaktu SMP ku. Dia pindahan dari georgia. Ia tinggal tidak jauh dari rumahku hanya dipisahkan 1 komplek. Aku bertemu dia di tepi danau. Dya saat itu sedang menenangkan diri karna orang di rumahnya sedang bertengkar. Entah angin apa yang membuatku berani menghampirinya saat itu karna aku adalah cewe yang susah berteman dengan cowo. Mungkin karna aku kasihan dan saat itu belum banyak ornag yang mengetahui kalau di balik pepohonan yang rindang itu terdapat danau yang masih asri dan mungkin karna hanya dia lah orang yang aku temui di danau itu.. setelah pertemuan kita disitu kami sering bertemu di tempat yang sama. Kami belajar bersama bernyanyi bersama bahkan dya selalu mengantarku pulang kalau ternyata kami lupa wktu sampai matahari tenggelam kami baru pulang. Dan dya lah yang selalu memberi alasan kepada mama kenapa kami pulang telat. Dan anehnya mama selalu menerima alasan Hanu kenapa kami pulang terlambat. Hingga akhirnya dia kecelakaan sewaktu dalam perjalanan pulang setelah mengantarkan aku pulang. Aku sangat terpukul karna menurutku itu salahku dan akibat dari semua itu iya mengalami otakkecilnya rusak yang mengharuskannya berobat ke Georgia karna peralatan disana lebih lengkap dan canggih. Sejak saat itu aku merasa bersalah dan kesepian karna aku tidak mempunyai teman di tambah aku juga home schooling karna kesibukan orang tuaku dan mereka takut kalau aku diculik kalau sekolah di sekolah umum. Jadi Hanu lah saat itu teman satu-satuku. Aku terus menutup diri semenjak kejadian Hanu itu. Aku tidak keluar kamar hingga seminggu, aku tidak mau sekolah dan hanya untuk keluar kamar untuk makan pun aku tidak mau. Hingga di akhirnya aku dehidrasi tidak sadarkan diri dan aku dibawa kerumah sakit. Orang tua ku mengetahui permasalahanku dan akhirnya mereka memutuskan untuk merelakan aku sekolah di sekolah umum agar aku bisa mendapat teman dan ibuku berhenti bekerja dan fokus kepadaku. 3 minggu aku di rawat di rumah sakit dan aku mulai bersekolah di sekolah yang tidak jauh dari rumahku. Semenjak aku bersekolah disana aku mendapat banyak teman dan aku sadar aku harus merelakan Hanu demi kesembuhannya dan sebelum di bawa ke Georgia Hanu sempat sadar dari komanya dan mengirimi pesan kepadaku dan berjanji ia akan kembali dan bertemu dengan aku lagi setelah Hanu sembuh. Dan sejak saat itu pula aku sulit untuk berteman dengan cowo atau mungkin hanya sekedar sms atau main. Hanya sahabat-sahabatku –Tya dan Zeze - dan teman-teman perempuanku lainnya yang saat ini bisa berinteraksi lebih denganku. Dan sampai saat ini aku masih menunggu Hanu kembali.
SKIP

Teeetttt teeetttt. Bel tanda sekolah berakhir pun sudah berbunyi..
“Zeze, Tya aku pulang duluan yya”
“oh iya hati-hati vhee” jawab Tiya dan Zeze bersamaan
“tidak biasanya si vhee begitu bersemangat” ucap Tiya
“iya dari tadi pagi. Yya syukur deh akhirnya dya bisa melupakan Hanu seutuhnya” timpal Zeze
“iya aku harap” tambah Tiya sambil tersenyum
Aku berjalan setengah berlari. Aku tidak sabar ingin melihat cowo itu lagi. Ketika sampai disana aku tidak sia-sia aku melihat itu cowo lagi. dya memakai tutup kepala berwarna coklatnya dengan sweter warna birunya dya mengeluarkan gitarnya,
“sepertinya dy baru sampai. Jadi aku bisa berlama-lama melihatnya” batinku bersemangat
Seperti kemarin aku melihatnya dari belakang pohon. Kali ini aku bisa sedikit lebih jelas melihat mukanya saat dy meletakan tas gitarnya di sampingnya yang membuat dya menghadap kesamping. Kali ini aku bisa melihat mukanya. Hidung mancung dengan poni yang sedikit menutup matanya dan mungkin bila dy tidak memakai tutup kepala dya bisa mengeflip poninya. Matanya sedikit sipit. kali ini dya menyikan lagu Justin Bieber
Things seemed strange this morning As I packed my bag for school The smiles I'm used to seeing just weren't there I heard my father talking To my mother down the hallway Above the whispers all that I could hear... was

Set a place at the table for someone who might need it Set a place at the table for someone to sit down and eat Kick their shoes off, put their feet up Forget about their troubles for awhile When there's a place at your table There's a little hope for you and i

i was feeling kinda' helpless About the words that I just heard Could it be the family 2 doors down? They said a couple months of bad luck Had them up against the wall And though it may seem small i know there's somethin' i can do

Set a place at the table for someone who might need it Set a place at the table for someone to sit down and eat Kick their shoes off, put their feet up Forget about their troubles for awhile When there's a place at your table There's a little hope for you and i


Make room at your table for your friends and family Take the time to share your day, just laugh talk and eat

Chorus Set a place at the table for someone who might need it Set a place at the table for someone to sit down and eat Kick their shoes off, put their feet up Forget about their troubles for awhile When there's a place at your table There's a little hope for you and i


...there's a little hope for you and I
“God aku benar-benar dibuat melting sama suaranya. Tapi kenapa dy menangis?” batinku
Selesai menyanyikan dy sepertinya mengusap matanya. Sepetinya dya habis menagis. Mungkin dya memilih lagu itu karna sesuai dengan hatinya saat ini. –Maybe- dia diam sebentar lalu memasukan gitarnya dan pergi.
Hari-hari selanjutnya tetap seperti itu. Aku datang setiap hari dan cowo itu pun begitu. Setiap harinya dya menyanyikan lagu-lagu yang berbeda. Dan hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengumpulkan keberanianku untuk menghampirinya. Dan tepat di hari senin aku bertekat akan menghampirinya..
Seperti biasa aku sempatkan untuk pamit dengan sahabat-sahabatku.
“Zeze, Tya aku pulang duluan yya”
“heh. Mau pergi kemana kamu?” Tanya Zeze tiba-tiba
“mau pulang” jawabku enteng
“Hey hey.. inget hari ini kamu udh janjikan mau penelitian tentang jamur” tambah tiya mengingatkat
“ya ampun aku lupa”
“Hmm.. kebiasaan deh”
“tapi please aku hari ini ga bisa”
“tidak bisa.. kamu sudah janji dan parahnya besok udh dikumpul ” jelas Zeze
“Please hari ini aja” muka memelas
“vhee kata kamu hari ini aja?” Tanya Tiya
“iya please yya”
“inget kemarin kamis kamu udh mengundurnya”
“yya aku lupa kalau hari ini aku ga bisa”
“sepenting apa sih sampe-sampe tugas sekolah di relain?”
“Guys. Help me please for this moment”
“Okay tapi jangan harap namamu ada di laporan besok” ancam Tiya
“iya betul itu tiya aku setuju” tambah Zeze
“Please.”
“No” jawab Tiya dan Zeze barengan
Mereka memang mati-matian mengajakku. Karna kali ini penelitiannya menggunakan air got yang memang mereka orangnya sangat bersih ata higeinis tentu saja mereka tidak memegang air got yang tentu saja banyak kotorannya.
“iya iya aku ikut penelitian” aku berjalan mengikuti mereka
“akhirnya ikut juga” bisik tya kepada Zeze
“hehe. Iya berhasil juga ancaman kita”
Kami pun melakukan penelitian di lab biologi sekolah kami. Dan tidak sepeti biasanya kali ini sulit sekali menemukan protisnya. Hingga akhirnya setengah jam memutar-mutar lensa menggati bahan yang diamati dan mengatur fokus akhirnya ketemu. Setelah ketemu aku menggambarnya di kertas HVS. Sementara Zeze dan Tya membuat laporannya.
“akhirnya selesai juga” ucap Zeze
“iya nih.. susah bgt ketemu protistanya” tambahku sambil melihat jamku.
“iya kalau mau pulang skarng gak papa vhee” ucap tya meledek
“huu dasar. Ya udah telat lah “ jawabku cemberut
“hehe. Yya kan demi tugas sekolah” timpal Tiya
“iya deh iya”
Aku pulang dengan lemas. Aku kembali melihat jam ku.. masih jm 03.45 mungkin dy masih disana. Aku pun berlari menuju tepi danau. Tapi setelah aku sampai aku tidak melihatnya. Aku sadar kemungkinan dy masih ada kecil sekali dan aku tidak mungkin menyalahkan sahabatku karna memang besok tugas itu harus dikumpul.. Tapi yya sudah lah besok dya akan datang lagi.
SKIP

Kali ini aku tidak boleh telat lagi. Dan sudah aku pastikan bahwa hari ini tidak ada tugas penelitian ataupun kerja kelompok. Dan aku sudah berkali-kali menanyakannya kepada Zeze dan Tiya. Hingga mereka kesal karna aku terus menanyakannya.
“Tya Zean aku pulang duluan”
“dari kemarin sikap mu aneh si Vhee.” Selidik Tiya
“iya.. Perasaan kamu selalu tidak bersemangat kalau saatnya pulang” tambah Zeze
“ada something. Ntar aku kasih tau deh kalau waktunya udah pas” aku jawab sekenanya
“ya udah.. hati-hati yya..”
Aku langsung keluar kelas dan berjalan setengah berlari. Aku sangat bersemangat hari ini karna aku sudah mengumpulkan semua keberanianku untuk menghampirinya. Sesampainya , aku belum melihatnya.”mungkin dya belum dating” batinku. Aku menunggunya di tempat biasa aku melihatnya. Sambil menunggu aku memutar mp3 di hapeku. Aku putar pelan. Sengaja aku tidak menggunakan headset karna kalau memakai headset aku pasti tidak akan mendengar dan mengetahui kalau cowo itu datang. Volumenya saat itu hanya kecil hanya aku saja yang mendengarnya. Aku menunggunya 5 menit berlalu aku bangkit untuk melihatnya tapi dya belum datang. 10 menit 30 menit 1 jam. Aku lelah menggunya tanpa sadar aku tertidur. Dan saat hpku berbunyi tanda sms masuk dan saat itu aku sadar kalau aku sudah ketiduran di sana.
“damn kenapa aku bisa ketiduran” gerutuku kesal
Waktu sudah menunjukan pukul 04.30. tidak mungkin dya akan datang lagi buat hari ini. Sudahlah besok lagi aku datang. Besok tidak boleh ketiduran lagi. Aku pun pulang dengan sedikit cemberut.
SKIP
Pagi  ini aku sudah bertekat Kali ini aku tidak boleh ketiduran lagi. Aku pergi kesekolah. Karna bersemangatnya aku lupa sarapan dan lupa membawa bekal yang sudah disapkan mama.  Aku menungunya. Aku arahkan pandanganku ke arah di mana cowo itu biasa duduk dan bernyanyi. 5 menit 10 menit 30 menit sampai 1 jam dy tidak datang.
“please jangan siksa aku seperti ini. Aku sangat benci menunggu. Datang aku hanya mau mengetahuimu aku mau tau identitasmu. Jujur kau cowo kedua setelah Hanu yang membuat aku tidak bisa tidur dengan nyenyak”
Air mataku mengakir disudut mataku. Aku tidak bisa menahannya. Aku pulang dengan wajah yang sudah basah dengan air mata. Aku harus semangat. Aku tidak boleh manangis. “Mungkin hari ini dya sedang tidak ingin keluar” pikir ku positif. Mamah jangan sampai tau semua ini. Aku lap mukaku dengan sapu tangan ungunku. “iya mama jangan sampai tau”
SKIP
Keadaan ini membuat aku tidak enak makan. Tidurpun hanya 3 jam semalam. Pikiran ku kacau. Aku jadi tidak bisa bepikir jernih. Bahkan sudah 3x ditegor oleh guru karna aku melamun dikelas. Badanku memang tidak enak hari ini. Ditambah mamah sedang tidak dirumah karna ada undangan pernikahan anak temannya di luar kota. Tidak ada yang memperhatikanku.
“vhee kamu ga papa kan?” Tanya Zeze teman sebangku
“iya aku ga papa”
“kamu pucet banget tu” ucap Zeze khawatir
“aku ga papa Zeze. Cuma kecapean sama lagi sakit perut karna udah waktunya” dustaku
“tapi bener ga papa?”
“iya sayang aku ga papa. Percaya deh aku ga papa”
“iya deh. Ntar kalau kamu dijalan ada apa-apa telpon aku kalau gg Tiya yya”
“iya” jawabku lemas
Aku berjalan agak sempoyongan. “semoga hari ini dya datang” seperti biasa aku tunggu dya di tempat biasa. Setelah lama aku menunggu kepalaku sudah terasa berat sekali pandanganku kabur dan akhirnya semuanya gelap…

SKIP
“tante vhee sudah sadar” teriak Tiya
Samar-samar aku dengar suara Tiya. Semuanya berubah jadi putih.
“sayang kamu kok bisa pingsan di danau?” Tanya mama khawatir
“ga tau ma. Tadi semua tau-tau gelap”
“untung aja tadi ada Tiya dan Zeze”
“hehe. Bukan kami sepenuhnya kok tante. Tadi kami terima telepon dari vhee. Kami kira itu vhee yang menelpon. Ternyata suara cowo. Kami tidak tau siapa dya. Tapi dya memberitahu kalau vhee pingsan.” Jelas Zeze
“hah? Suara cowo Zeze?”
“iya vhee. Tapi waktu kita sampai itu sudah tidak ada hanya ada mang udin penjaga taman”
“bagaimana suaranya Zeze saat dya menelpon?”
“suaranya lembut dan sedikit serak gitu vhee”
“kalau dari suaranya sepertinya dya seumuran dengan kita” tambah Tiya
Tuhan mungkinkah cowo itu yang menolongku? Tapi kenapa dya tidak menunggu Zeze dan Tiya datang? Kenapa langsung pergi dan malah meminta mang udin yang menjagaku selama Zeze dan Tiya belum datang.
“ma.”
“iya sayang kenapa”
“kapan Vhee bisa pulang kerumah? Vhee ga betah ma disini”
“kata dokter mungkin 3 smpai 4 hari kamu baru boleh di pulang itu pun harus banyak istirahat”
“yah mah lama bgt ma”
“iya sayang lama karna kamu dehidrasi akut makanya lama sayang”
“yah mah. Aku gg mau lama-lama di sini”
“makanya Vhee banyak istirahat biar cepet sembuh”
4 hari di rumah sakit terasa cepet karna ada Zeze dan Tiya yang selalu menghiburku. Mulai dari membawakan bunga mawar berbagai warna yang akhirnya semuanya di rontok karna di buat memukul Tiya yang kalu diajak mengobrol selalu tidak nyambung dan semua kelopaknya rontok alhasil semua kelopaknya mengotori lantai yang akhirnya meereka suruh menyapu karna lantai itu baru saja dibersihkan petugas. Sampai membawakan kelinci kesayangaku kerumah sakit. Dan bermain di taman rumah sakit.
SKIP
4 hari di rumah sakit. Walaupun ada sahabatku yang menghiburku tapi aku tetap tidak suka di rumah sakit. Dan hari ini hari kepulanganku. Mamah sudah membereskan semuanya. Dan papa sudah menunggu di luar. Walaupun aku sudah boleh pulang aku harus tetep jaga makan dan banyak istirahat. Ternyata dirumah Zeze dan Tiya membuat small party menyambut kedatangan ku. Pesta kecil itu berakhir dengan lempar lemparan kue di halaman belakang.
Malam hari aku teringat akan cowok itu lagi. Apa kabar dya sekarang. Aku kangen sekali dengan suaranya. Aku benar-benar ingin bertemu dengan dya. Dan aku tidak mungkin mau menunggunya lagi di pinggir danau iya kalu itu cowo datang kalu tidak hanya membuat aku lelah saja dan mungkin kejadian pingsan di danau akan terulang. Dan mungkin sudah saatnya aku becerita kepada teman-temanku.
SKIP
Hari ini aku sekolah. Walaupun seharusnya aku masih istirahat dirumah tapi aku bosan kalau hanya dirumah.
“Hey”
“Loh Vhee kata tante kamu belum sekolah?” Tanya Zeze
“Hehe. Emang tadi mamah belum mengizinkan aku sekolah tapi aku memaksa dan akhirnya boleh tapi aku harus tetap tidak boleh telat minum obat dan tidak boleh terlalu capek dulu” jelasku.
“iya bener tu kata mamamu  kamu gga boleh capek dulu” tambah Tiya
“Vhee kayanya kamu udah saatnya deh cerita sama kita apa yang terjadi sama kamu belakangan ini.” Ucap Zeze serius
“emang aku mau memberitahukannya semua sma kalian dan sekaliaan aku minta bantuan sama kalian”
Aku ceritakan semua dari mulai aku mendengar suara cowo itu sampai akhirnya aku pingsan.
“owalah kenapa kamu tidak bilang kepada kami?”
“iya kami bisa membantumu memcari tau cowo itu”
“iya aku emang salah aku ga cerita sma kalian”
“oh ya Vhee aku baru ingat ada kertas lagu yang tertinggal didekatmu” memberikan kertas itu
“aku kira ini punyamu jadi aku simpan saja”
“ini bukan punyaku”
“eh Vhee liat deh aku tulisan di belakang kertas ini”
“iya tuh Vhee”

By: Hanung Elrezy Mahardika (Popop)
Buat teman kecil ku Loli                                                                                                                  
Tak tertahankan air mataku pun jatuh. Ternyata itu Hanu. Benar-benar Hanu. Dan lagu yang ada disitu buat aku. Loli adalah panggilan sayang Hanu kepadaku. Hanu teman kecilku yang selama ini aku tunggu. Dia menulis lagu ini buat ku? Tuhan jadi ini rencanamu.
“Zeze Tiya” suaraku lirih
“ternyata cowo itu Hanu”
“hah? Hanu Vhee?” Tanya Tya
“iya. Itu Hanu. Dia ada disini. Didekat sini Ze. Aku kangen dya Ze Ya. Dya menepati janjinya buat kembali kesini”
“Vhee ini bagus, ini petunjuk awal kita dalam menemukan Hanu” ucap Zeze
“iya Vhee aku setuju. Aku kita cari tau dimana sekarang.”
“dan kertas lagu itu jadi petunjuk pertama kita”
“iya Ze, Ya.. Ayo kita cari di mana Hanu tinggal”
“Langkah awal kita sekarang adalah kerumah singgah pak udin mencari tau tentang si Hanu siapa tau mang udin tau rumah Hanu” Zeze menjelaskan
“Iya aku setuju”
Dan sepulang sekolah kami sepakat akan langsung ke rumah singgah mang udin di dekat danau. Tidak susah kami untuk menemui mang udin. Kami menjelaskan semua yang terjadi. Dari aku jatuh pingsan sampai tya dan Zeze datang untuk menolong.
“owalah ndok itu namanya dek Hanung. Dya sering datang kedanau ini. Hampir setiap hari bahkan tapi belakangan ini bapak tidak pernah lihat dya lagi.”
“bapak tauu rumah anak itu pak?”
“ya jelas tau dong wong rumahnya aja sebelah saya kok”
“dimana pak?” Tanya Vhee antusias
“tapi nak dy itu lagi sakit. Terus juga dya sekeluarga sering pulang pergi ke rumahnya yang asli”
“sakit pak?”
“iya ndok”
Hatiku jadi semakin tidak tenang mendengar Hanu sedang sakit. Mungkin gara-gara kecelakaan itu. Rasa bersalahku semakin menjadi-jadi.
“bapak bisa antar kami untuk kerumahnya?”
“nanti dek pekerjaan bapak belum selesai”
“gampang pak akan kami selesaikan” sahut Tiya
“iya pak. Yang penting sekarang vhee ketemu sama hanu”
“beneran kalian mau?”
“iya.” Jawab Zeze danTiya mantap
Mang udin hanya mengatarkan ku sampai di depan gerbang saja. Selebihnya aku sendiri. Ternyata hanu tinggal di rumahnya yang dulu. Aku memasuki halaman rumah itu. Halamannya masih seperti dulu tidak ada yang berubah. Bahkan disudut rumah masih ada rumah pohon yang masih terawat dengan baik dengan bunga yang tumbuh di pinggiran taman kecil yang berada tidak jauh dari tunah pohon itu. Aku menekan bel yang berada di pinggir pintu. Aku harap cemas menunggu siapa yang akan keluar. Suara langkah dari dalam rumah seperti mendekati pintu dan benar seorang wanita yang membuka pintu. Wanita umur 30-40an.
“Vhee?”
“loh kok tante tau nama vhee?”
“Hanu banyak cerita tentang kamu nak.”
“jadi bener tante Hanu tinggal disini?”
Hanya diam. Tak ada jawaban.
“tante?”
“iya vhee?”
“Hanu masih disini kan tante?”
“vhee. Tante ga tau harus mulai dari mana.” Air mata tak terasa membasahi wanita itu.
“emang ada apa tante? Kok tante nangis?”
“Vhee Hanu.”
“Hanu kenapa tante?”
“Hanu sudah koma sejak seminggu lalu. Sampai saat ini belum sadar dan keadaannya semakin melemah”
 “tante tidak bohong kan. Ini ga mungkin. Seminggu yang lalu Vhee masih lihat Hanu bermain gitar di pinggir danau. Tante bohongkan?”
“engga sayang tante tidak bohong. Memang seminggu yang lalu dia masih sempat kesana tapi waktu pulang dari sana tiba-tiba dy ditemuin sudah pingsan dan keluar darah dari telinganya.”
“tante? Hanu masih ingetkan sama Vhee?”
“bukan hanya sekedar ingat Vhee tapi dya itu sebenarnya membutuhkanmu. dya tahu kamu selama ini mengintipnya dari balik pohon. Dan bahkan di hari senin minggu lalu dya sudah membawa banyak balon. Dya mau memberimu kejutan Vhee. Tapi dya pulang dengan muka lemas karna kau tidak datang. Dan mungkin itu saat terakhirnya karna akhir-akhir ini keadaannya makin menurun.  Agar bisa betemu teman kecilnya yang selama ini dya sayang”
Mendengar penjelasan beliau tak terasa airmataku jatuh. Pikiranku kacau. Rasa bersalahku semakin kian menjadi.
“tante. Sekarang Hanu dimana?”
“Hanu berada di Georgia sayang.”
“tante. Mau tidak tante memintai izin kepada mamah Vhee agar Vhee bisa ke tempat hanu sekarang berada?”
“bisa Vhee. Kamu anak yang baik Vhee.”
Aku harus menunggu seminggu dulu agar dapat pergi kegeorgia karna aku harus mengikuti Ujian Akhir Sekolah. Selama seminggu itu aku tidak putus kontak dengan tante Via. Dan kondisi Hanu semakin hari semakin membaik. Itu menjadi motivasiku dalam belajar. Dan sampai hari keberangkatanku ke geogia tiba. Aku sudah siap dengan semua barang-barangku. Bahkan aku membawa barang-barang kenangan aku dan hanu. Bahkan tante yang ternyata Ibunya Hanu itu mengabarkan bahwa Hanu sudah Siuman dari komanya. Aku makin tidak sabar ingin bertemu hanu orang selama ini aku tunggu. Perjalanan untuk sampai ke Georgia membutuhkan waktu sampai 10 jam lamanya. Ketika sampai di geogia tante Nika langsung mengantarku ke Rumah Sakit dimana hanu dirawat. Setelah sampai di depan kamar rawat Hanu aku melihat Hanu masih tertidur dengan infuse masih melekat di pergelangan tanganya.
“Vhee kenapa hanya berdiri di sana?”
“eh iyatante. Vhee takut menggagu Hanu.”
“Hanung ini ada Vhee. Orang yang selama ini kau cari”
Hanu mengucek matanya
“Lolli kenapa kau sudah sampai?”
“iya popop, lolli disini”
Tak tahan aku langsung memeluknya. Orang yang selama ini aku tunggu kini berada di depanku.
“hey loli. Popop kangen lolli”
“iya lolli juga kangen popop”
“popop janji bakal sembuh cepet buat lolli”
“iya lolii percaya. Popop bakal sembuh dan kita bareng-bareng lagi kaya dulu.”
Tante Nika meninggalkan kami berdua. Aku dan hanu melepas rindu dengan bercanda. Ternyata Hanu tidak berubah. Tetap jail dan suka mencubit hidungku.
“popop janji sama loli. Popo ga bakal tinggalin lolli lagi.”
“iya popop janji. Popop akan sama popop terus sampe popop ga ada di dunia ini.”
Kamipun melingkarkan kedua kelingking kami tanda janji kami.
 SKIP

Hari ini Hanu di bolehkan dokter untuk sekedar keluar. Tapi harus tetap tidak boleh terlalu lelah. Dan hanu hari ini akan mengajakku jalan-jalan sekalian melepas rindu dan penatnya karna sudah hampir sebulan di rumah sakit. Hanu memakai sweter ungu dengan celana jins hitamnya memakai sepatu convers dan tidak lupa tutup kepala berwarna biru.
Hanu membawaku ke bukit belakang rumah sakit. Tidak terlalu tinggi tapii kalau cukup indah pemandangan sekitarnya kalau di lihat dari atas bukit itu. Tadinya aku tidak setuju karna takut membuat Hanu kelelahan. Tapi Hanu berhasil meyakinkanku kalau dya bisa.
“Lolli. Popop sayang lolli”
“lolli juga sayang popop.”
“Maaf selama ini popop udah buat lolli menunggu popop. Popop ga mau memuin lolli karna popop dengar dari mamah, lolli mengunci diri di kamar karna popop pergi buat berobatdan kemarin popop ga menunggu temen lolli karna popop mama sudah menunggu. Popop harus segera ke georgia”
“itu karna lolli rasa tidak ada teman lolli selain popop.”
Hanu hanya tersenyum melihatku. Tunggu sini popop mau kasih lolli hadiah. Hanu pergi entah kemana. 5 menit kemudian datang dengan membawa mahkota yang terbuat dari ranting-ranting yang dihias dengan banyak bunga.
“putri lolli pangeran popop datang mau memberikan ini.”
Menyerahkan mahkota itu san duduk dengan 1 lutut (seperti pangeran yang mau memberikan bunga kepada seorang putri di hadapannya)
“makasih pangeran popop.”
“tapi putri pangeran punya hadiah lagi”
Hanu mengeluarkan cincin yang terbuat dari alang-alang dan bunga sebagai penggai berlian.
“maukan putri Vania Calista menjadi pacar Hanung Alrezy?”
“hahaha.. baru kali ini aku melihatmu serius seperti ini.”
“ish. Seriusan geh. Malah becandaan”
“iya iya. Serius sekarang.” Sambil menahan tawa
“maukan putri Vania Calista menjadi pacar Hanung Alrezy?”
“dengan senang hati pangeran.”
Hanu memakaikan cincin kejari manisku. Dan bangkit dan mencium keningku. Mungkin hari ini aku lah orang yang sangat bahagia karna orang yang aku sayang dan aku tunggu kini resmi menjadi pacarku.
“popop masih punya hadiah buat lolli.”
“popop jangan terlalu capek. Nanti kalau drop lagi kaya mana?”
“percaya sama popop. Popop masih kuat kok. Dan nanti kalau popop sudah lelah popop akan bilang sama lolli.”
“janjji yya?”
“iya popop janji.”
Dan lagi-lagi Hanu mencium keningku.
Hari ini aku sangat senang karna Hanu membawaku ke festival yang berada tidak jauh dari bukit tadi. Di sana kami bermain gelembung, berfoto bersama dengan badut. Dan disana Hanu memebelikan aku boneka. Boneka couple.
“tutup mata yya. Popop mau kasih sesuatu buat Lolli.”
“ada apa sih kok pake tutup mata segala?”
“sudah ikut aja sama popop.”
Aku tidak tau mau dibawa kemana. Hanu menuntunku dengan sangat hati-hati.
“sudah sampai. Sekrang boleh buka tutup matanya.”
“wow”
“ini semua popop yang siapin?”
Hanu hanya tersenyum.
Ternyata Hanu membawaku ketaman bermain. Yang disana ada banyak balon yang tersusun membentuk sepeti ada pesta ulang tahun dan banyak hiasan-hiasan khas ulang tahun.
“masih ada lagi kejutannya.”
Disana ada sepasang kursi dan meja. Di atas meja itu sudah terhidang 2 makanan lengkap dengan minumannya. Di tambah dengan suasana sunset sore yang indah.
“ayo kenapa diam disini?”
“eh iya.”
Kami menghapiri meja tersebut. Dan makan hidangan yang sudah tersedia.
“lolli seneng?”
“iya lolli seneng banget. Tapi kapan popop mempersiapkan ini semua?”
“ada deh.” Sambil mencubit hidungku.
Kami makan sambil becandaan. Sehabis makan kami bermain di taman bermain tersebut. Kami bermain kejar-kejaran dan bermain air.
“popop udah dong. Baju lolli bau nih. Itu kan air kolam”
“hahaha.. biarin :p walaupun bau tetep cantik”
Cekriikk..
“popop nakal. Kenapa pake foto lolli. Badan lolli kan kotor”
“haha. Ga papa lolli. Kenang-kenangan :p “
Aku tidak pernah melihat Hanu sebahagia ini. Tertawa lepas. Semoga keadaan ini berlangsung lama..
“popop”
Aku pun gentian nyiram Hanu pakai air kolam yang bau itu.
“lolli baju popop jadi kotor nih”
“biarin satu sama :p”
Hanu yang sibuk membersihkan swternyanya. Aku mengambil kamera dari tangannya dan cekriikk. Aku mengambil gambar hanu yang cemberut karna sweternya aku siram pake air kolam yang banyak lumutnya itu..
“satu sama popop :p”
Aku berlari. Hanu mengejarku dan happ. Hanu dapat mengejarku dan memeluk aku dari belakang. Dya mengangkat aku dan hanu memutar-mutar aku. Dan bruukk..
“au sakit tau”
“hehe.. maaf lolli. Abis loliinya berat si”
“yee salah popop sendiri kenapa pake muter-muterin lolli”
“hiiiihh emang yya. Selalu ga mau ngalah” menyubit hidungku.
“hehehe.”
Aku melirik hapeku.
“popop udah jam 10 nih. Pulang yukk. Nanti kalau popop drop lagi kaya mana? Popop mau lolli liat lolli sedih lagi?”
“yaudah deh. Yuk..”
Kamipun pulang ke rumah sakit. Tante via yang melihat kami berdua dalam keadaan kotor dan bau langsung heran
“kalian abis dari mana aja. Kok sanpe dekil begini”
“hehe bias amah anak muda” jawab hanu
“yaudah sana mandi mamah sudah siapkan air hangat buat kalian mandi”
“iya nih tante badan Vhee juga udah gatel bgt.”
“Vhee mandi dulu ya tante.” Aku langsung nyelonong ke kamar mandi
“eitss nanti dulu. Popop dulu.”
“dimana-mana itu ladies first”
“yang lagi sakit siapa coba?”
“yang duluan masuk kamar mandi syapa coba?”
Tante Via yang mendengar kami bertengkar langsung teriak “Hanu”
“iya  mah”
Seolah hanu ngerti kalau mamanya menyuruhnya mengalah.
“tuh liat tante via aja tau kok kalau dimanamana itu cowo itu harus ngalah” menutup pintu
“lollii” teriak hanu
“hihi.” Aku tertawa kecil di dalam kamar mandi
“syukurin syapa suruh tadi nyiram pake air kolam yang bau itu” batinku :D
Selesai mandi. aku sudah sisiran dengan memakai jepit kupu-kupu yang di beli difestival tadi sambil melangkah keruang tengah. Maklum rumah sakit di Georgia sudah seperti apartemen.
“hey kok udah rapi?” kaget karna ternyata hanu sudah mandi dan sudah rapih dengan sweter dan penutup kepala coklatnya
“hahaha. Kenapa heran ya ?”
“iya, kan tadi lollimandi duluan”
“makanya dong think smart. Kan diruang sebelah ada temen mamah yang sedang sakit juga jadi popop pinjam saja kamar mandinya. Dari pada tambah bau karna nunggu lolli yang mandinya setahun keburu jamuran”
“hihihi tau aja popop :D”
Kami berdua ngobrol sampai kami berdua ketiduran aku tertidur di pundak Hanu. Pagi-paginya aku bangun ternyata hanu yang memberikan aku selimut sewaktu aku tidur. Aku membangunkan hanu.
“popop bangun sudah siang. Popop bangun”
Karna Hanu tidak kunjung bangun aku pun menggoyang-goyangkan badan hanu. Dan hanu jatuh begitu saja ke lantai.
“hanu. Hanuuu.”
Tuhan kenapa lagi ini dengan Hanu. Apakah ini sudah saatnya hanu meninggalkan aku selamanya? Hanuu..
“tanteee hanu tante”
“dokter tolong dokter..”
Tante via yang datang langsung ikut panik dan perawat membawa Hanu ke ruang ICU.
“tante hanu tantee.. aaku takut terjadi apa-apa tante.”
“tenang vhee. Hanu pasti baik-baik aja”
“tapi tantetadi Hanu ga sadarkan diri. Tante vhee takut..”
Tante via berusaha menenangkan. Dan 1 jam 2 jam. Hanu pun sadarkan diri. Kami pun sudah dibolehkan melihatnya.
“popop.. lolli takut kalau popop”
“suuut “ jari hanu berada di bibir aku. Mengisyaratkan kalau aku tidak boleh melanjutkat perkataanku.
“popop ga papa. Percaya sama popop.”
Aku sudah agak tenang. Aku tidak banyak berinteraksi dengan Hanu karna aku harus membiarkan hanu beristirahat. Malam-malam tante via meminta aku untuk tidur di dalam. Karna kau tertidur di ruang tunngu sejak jm 8 tadi. Hanu sudah di pindakhkan ke ruang inapnya semua. Aku memutuskan untuk tidur di pinggir ranjang. Kejadian tadi membuat aku takut kehilangan sosok hanu. Orang yang sangat aku cntai setelah tuhan dan orang tuaku.
Pagi harinya aku bangun karna sinar matahari yang menerobos lewat celah-celah jendela. Aku bangun tapi hanu tidak ada di ranjangnya.
“hanu? Hanu?”
“iya ada apa lolli. Popop Cuma pergi kekamar mandi saja kok” hanu kembali tidur diranjangnya.
“kenapa ga bangunin lolli? Kan lolli bisa bantu pegangin inpusnya”
“tadi popop liat lolli tidurnya lelap banget popop ga tega mau banguninnya.”
Aku tahu pasti tadi dya kerepotan karna impusnya itu. Tapi dasar hanu. Walaupun dya sedang sakit dya tidak mau merepotkan orang disekitarnya. Walaupun sebenernya dya kerepotan. Aku hanya tersenyum.
“popop kemaren popop ga sadarin diri karna terlalu capek yya? Karna lolli kan?”
“bukan kok lolli. Popop kaya gtu karna keran malamnya popop lupa minum obat”
“iya kan karna lolli kan?”
“bukan salah lolli kok. Udah semua udah terjadi. Lolli mau bantu popop ga?”
“bantu apa?”
hanu mengeluarkan kamera dari bawah bantalnya.
“lolli bisa cuciin semua foto yang ada di kamera ini?”
“bisa bisa. Lolli bisa .”
Aku pun langsung mengambil kamera dari tangan hanu dan menganbil sweterku dan pergi ke tempat cuci foto yang ada di dekat rumah sakit.
Setelah selesai dan membayar aku keluar dari tempat cuci foto itu. Dan di jalan aku melihan foto apa yang sebenernya. Ternyata semua fotonya aku. mulai aku tidur, aku makan, foto aku saat berfoto dengan badut. Saat aku melihat-lihat. Hapeku bergetar. Ku lihat ternyata Hanu yang menelpon. Tapi kali ini suara Hanu seperti orang kesakitan.
“vhee cepat kembali ke. Kepala ku sangat askitt.. vhee cepat…”
“iya sabar hanu aku sedang di jalan.”
“vheee cee ce pppat” sambil terbata-bata
Dan tutututu. Telepon terputus. Hanuuu.. ada apa ini. Perasaan ku tidak enak. Hanu.. aku berlari sambil menangis. Di jalan aku membayangkan kalau hanu pergi untuk selamanya.. hanuu..
Ketika sampai di lobi sudah ada tante via yang mondar mandir.
“tantee hanu kenapa?”
“ga tau tante sayang. Tadi tante masuk keruangannya hanu sudah tidak sadarkan diri. Dan dari telinganya keluar darah segar.”
“hanuuu. Tubuh lemas. Aku menangis. aku sudah tidak mampu berdiri lagi. Badan sudah lemas. Dan tiba-tiba semua berubah menjadi gelap..”
Aku tida ingat apa yang terjadi setelah itu. Dan ketika aku sudah terbangun semua berubah menjadi putih dan aku tidak menemukan seorang pun di ruangan itu.
“au kepala ku sakit sekali. Hanu iya hanu.” Aku bangkit melepas inpusku paksa. Aku keluar dari ruangan itu aku berjalanmenuju ke ruang ICU. Tapi saat aku berjalan beberapa meter dari ruangan itu ada 2 perawat yang sedang membicarakan sesuatu.
“kasihan sekali ya pasien yang telinganya mengeluarkan darah tadi pagi. Ternyata umurnya Cuma sebentar.”
“iya ya mana masih muda pula”
 Perawat itu pergi begitu saja. Kaki ku kembali melemas. Apa? Hanu?? Hanu sudah meninggal?
Hanuuu.. kenapa kau tnggalkan aku secepat ini. Kau bilang kau kita akan meikah dan akan punya anak. Tapi apa hanu kau ingkar janjii.. hanuuu. Dam lagi-lagi semuanya menjadi gelap.
“vhee? Kamu tidak papa sayang?”
“mamah.. kok mamah bisa berada disini?”
“mama disurh papah menjenguk anak teman papah yang sedang dirawat juga di sini. Dan ketika sampai di lobi mamah ketemu tante via. Dan member tahu kalau kamu pingsan.”
“kenapa kamu menangis sayang?”
“hanu mah hanu.”
“iya mamah tau sayang. Sekarang kamu istirahat saja dulu. Nanti kalau sudah enakan kamu sebaiknya melihat  hanu.”
“tidak mah.. vhee ga sanggup kalau harus melihat hanu lagi”
“tapi sayang dya .. “
“udah mah stop. Vhee ga kuat kalau harus melihat hanu lagi. Aku harap kita pulang sekarang mah.”
“tapi vhee”
“suut mah. Biarkan hanu tenang disana.”
Mamah memelukku menenangkan aku..
“iya sayang mamah tau perasaan mu”
Aku pun menangis. menangis karna orang yang ternyata aku tunggu tunggu selama ini umurnya sangat singkat.  Dan Hanu sudah menepati janjinya. Akan mencintaiku sampai dya ga ada. Singkat cerita mamah sudah memesan 2 tiket untuk kembali kerumah. Dalam perjalanan aku selalu teringat hanu. Hanu hanu dan hanu. Aku tidak berhenti menatap foto yang hanu minta aku untuk mencetaknya. Dan air mataku tidak bisa berhenti. Hanu jadi kamu meminta aku untuk mencucikan foto ini maksudnya agar aku ingat selalu kenangan kita kan? Dan kamu tahu kalau umurmu tidak akan lama lagi. Hanuu.. kenapa kamu tinggalin aku secepat ini..
“sudah sayang. Jangan diratapi.”
“Hanu akan sedih bila tau kalau kamu kaya gini. Hanu akan bahagia kalau kamu bahagia sayang.”
“Vhee pengen hanu bahagiakan?”
Aku mengangguk pelan
“sekarang hapus air mata vhee dan siap siap bentar lagi kita akan mendarat”
Aku pun menghapus  air mataku. Dan bersiap” untuk keluar dari pesawat. Sampai dirumah aku sudah tidak mengis lagi tapi aku kehilangan semangat hidupku. Aku kembali berdiam diri di kamarku.
Seminggu sudah aku berdiam diri. Zeze dan Tiya sudah menghiburku mati-matian. Tapi ga ada hasil aku tetep seperti mayat hidup. Sampai akhirnya zeze dan tiya membuat rencana agar aku bisa keluar kamar dan sejenak melupakan hanu. Karna besok aku sudah harus sekolah. Mereka membuat party kecil dibelakang rumah.
“Vhee lihat papah bawa kelinci.” Teriak mama
Aku yang dari dulu suka kelinci langsung saja keluar menuju sumber suara. Ketika sampai. Aku terdiam. Aku kira papah hanya membelikanku 1 atau 2 kelinci saja. Tapi aku salah, halaman belakangku penuh dengan kelinci-kelinci angora. Mungkin jumlahnya ada 30 ekor.
“yeee. Akhirnya vhee mau keluar juga. Rencana kita berhasil tante.” Ucap zeze
“iya. Ini berkat ide kalian ze ya”
“jadi ini rencana kalian –“ “
“iya.. dan dari mana semua kelinci ini?”
“ehm. Ehm. Kelinci tetangga kita pinjem :D “
“jadi ini semua kelinci tetangga?”
“iya :D “
“tapi ga sepenuhnya kok. Ada 10 punya kita” sambung mama
“10 mah?”
“iya vhee. Ini hadiah temen mama”
“terima kasih ma” ku peluk mamahku
“iya sayang. Janji ya jangan mengunci diri dikamar lagi. Mama khawatir kejadian yang kemaren keulang lagi.”
“iya ma”
“kacang.. kacang “
“hehe.. sini tante peluk juga kalian”
“hehe engga kok tante becanda” :D
SKIP
 Pagi pagi aku sudah siap berangkat kesekolah.
“vhee” suara tiya dan zeze memanggil
“iya bentar”
“Cepet”
“kalian pake sepedah biasanya pake mobil atau motor kalian -.-“ “
“ah masa? “ goda zeze
“sudah malah ngobrol. Ntar keburu banyak kendaraan. Kan jadi ga enak sepedahannya.”
“iya. Bntar aku ambil sepedah ku dulu.”
SKIP
 Kami berangkat kesekolah dengan bersepeda ria. Suasananya sejuk sekali. Seperti sekolah biasanya. Belajar dan belajar. Aku sudah sedikit menerima kalau Hanu sudah pergi. Dan waktu pulangpun datang. Aku teringat ketika dulu. Setiap pulang pasti ke danau untuk lihat Hanu bermain gitar. Tap sekarang. Sudah lah. Biarkan Hanu tenang disana.
“vhee. Tunggu dong.”
“iya aku tunggu. Aku melihat kejendela. Karna kelasku ku sekarang berada di lantai 5.”
Ketika aku lihat keluar. Aku kaget sekaligus tak percaya. Diluar sana ada banyak balon yang dirangkai menjadi tulisan.
I Love You Vania
Aku mencubit tanganku, aku memastikan apakah aku mimpi?  
“hey kenapa kamu mencubit tangan mu sendiri Vhee? Kamu ga mimpi sayang.” 
“iya bener kata tiya. Itu semua bukan mimpi. Itu semua yang buat Hanu.” 
“hanu? Tidak mungkin. Hanu sudah tenang dialam sana” 
Terdengar suara dari luar
“Vhee, I Love You “
“Hanu?” iya itu suara Hanu
Aku pun buru-buru menuruni tangga.
“Vhee ati-ati. Ntar kamu jatuh.”
tak aku hiraukan perkataan tiya. Yang terpenting sekarang aku bisa keluar dan bisa memastikan sendiri kalau yang diluar itu benar-benar Hanu.
“hanu?” air mataku tak tertahankan
Aku tak percaya ternyata Hanu masih hidup. Aku memeluk Hanu seperti tidak mau kehilangan dya untuk yang ke3 kalinya lagi.
“kenapa popop tinggalin lolli lagi?” isakku
“maaf untukyang keduakalinya. Popop udah ninggalin lolli untuk yang keduakalinya. Tapi yang terpenting saat ini kan popop udah disini.”
“tapi..”
“iya popop tau. Emng sebelumnya popop yang udah bilang sama tante kalau jangan beri tau dulu sama lolli.”
“jadi kemarin popop sebenarnya kemana?”
“saat itu keadaan popop kritis. Dan mamah memutuskan membawa popop ke Amerika. Untuk berobat. Karna bukan hanya otak kecilpopop saja yang bermasalah ternyata ada penyempitan pembuluh darah.”
“popop”
“iya lolli..”
“jangan tinggalin lolli lagi.”
“iya popop janji.”
Hanu pun mencium keningku. Air mataku tak tertahankan. Air mata bahagia. Bahagia karna orang yang aku sayangi yang aku kira sudah tidak mungkin untuk bertemu lag ternyata ada dihadapanku dan sedang memelukku.
“Zeze dan Tiya mana?”
“itu” menunjuk kearah Zeze dan Tiya
hanu menunjuk Zeze yang sedang bermain air dengan cowonya. Dan Tiya sedang makan eskrim bersama cowo. Dan ternyata.. pacar zeze adalah kakaknya Hanu dan orang yang bersama tiya adalah  lie sahabat baik Hanu. Kami ber6 memutuskan untuk pergi kepantai yang tidak jauh dari sekolah kami untuk merayakan hari jadiannya Tiya dan kembalinya hanu. Kami disana melihat sunset. masing masing dari pacar kami menggengam tangan kami. Malamnya kami tripel date. Kami makan malam bersama. berpesta kembang api bersama. hanu dan mamahnya memutuskan untuk tinggal disini dan hanu bersekolah ditempatku. J

Tuhan akan memberikan kebahagiaan yang sejati. Tapi sebelum itu tuhan akan memberikan kita menguji kita. Apakah kita pantas untuk mendapatkan kebahagiaan itu atau tidak. Dan tuhan akan mempertemukan kita dengan kebahagiaan yang sesungguhnya kalau kita bisa melewati itu semua karna sesungguhnya Tuhan sudah mempersiapkan sesuatu yang indah bibalik ini semua. Seperti sulaman. Dibalik kain benang melintang sana dan sini. Berbagai wana bercampur jadi 1 tapi saat kita balik kain itu ada sulaman yang indah. Pecayalah Bahagia Akan Datang Pada Saatnya J

Mereka Semua Tak mengerti :"))

Taklagi kurasa hangat sosok itu
Ya semua semu
Sosok itu bernotaben seseorng yang paling hangat didunia
Tak kudapatkan sosok itu ditempat ternyaman sekalipun
Psikis ku mulai terkikis
Fikiranku melayang
Mentalku gersang

Aku buta
Aku buta dengan kerasnya hidup
Mencoba meraba untuk memegang
Mereka malah mencemoohku mengabaikanku
Mereka tak memperdulikanku
Aku haus
Aku haus akan penyemangat hidup
Mereka bukan menyegarkanku
Tapi mereka meneriakiku berlari
Aku lupa
Bagaimana hangatnya seseorang penyemangat
Yang memekik memberi dorongan
Maju menggapai bintang di angkasa
Aku lumpuh
Aku lumpuh aku tak tahu arah aku menapak
Aku hanya tau dimana roma
Tapi mereka tak memberi tauku jalan menujunya
Mereka hanya menghujatku harus menuju roma
Tanpa memberi peta yang berisi semangat untuk menuju roma
Aku lemah
Aku lemah tanpa tulang penyangga
Aku terhempas oleh angin kencang kehidupan yang menerpaku
Mereka tak memberiku arahan agar aku lari dari angin itu
Menghujat tanpa alasan
Menghakimi tanpa penjelasan
Tapi aku tidak tuli
Aku mendengar cibiran mereka akan sosok terseok ini
Mereka hanya melihat saat aku berada dizona burukku
Disaat itu aku butuh pelukan hangat penyemangat hidup
Bukan makian, penghakiman, penghujatan, penghinaan, ataupun cacian
Kemana aku bisa mendekap sosok itu saat ini?
Sosok hangat yang mengerti jiwa labil yang memulai untuk menerjang angin kencang kehidupan........

Semoga yang tersia-siakan, yang nantinya akan dicari, dielukan, dinantikan kehadirannya :''))

Hujan Disebrang :)

Poem for my man :*

Ketika hujan berada dipelupuk mata
Seakan langit disini mengetahui isi hatimu
Merasakan kepedihan hati dan ikut menangis
Sia-sia semua nihil

Aku tidak bisa berbuat apapun
Aku disini aku tak disampingmu
Aku disini tak menyebrang
Aku disini berdiri ikut merasakan hujan lagi gerimis itu
Aku tak bisa menyeka hujan itu

Aku tak bisa menghampirimu lalu memberi payung agar kau tak lagi diterpa hujan
Aku tak bisa mendekapmu ketika udara bergerak mencekam tak lagi menyapa senang kulit
Aku tak bisa ikut mengais harapan munculnya matahari
Hanya bisa ikut merasakan betapa kelabunya hatimu

Tetap hujan dijauh sana tak kunjung henti
Meski jauh, aku merasa dingin meraba merangkul dengan ramah
Aku tak bisa berpura-pura hujan itu tak turun
Sungguh aku merasakan kepiluan disebrang sana
Pedih dan sulit terobati
Hanya bisa menunggu sampai hujan itu mampu menjadi obat luka jiwa
Gerimis lagi bukan hujan
Secercah harapan mentari datang menyinari
Berharap setelah ada hujan ada pelangi dengan manisnya melengkungkan senyumnya

Tak ada lagi hujan lagi gerimis
Tak ada lagi hujan dipelupuk mata karna ujian hidup
Karena pelangi tlah tunjukan betapa indahnya ujian itu
Tak ada lagi hujan hanya lengkungan pelangi melukis permanen dipipi manismu

akankah kamu merasakan dingin yang sama saat hujan dipelupuk itu disini?
Aku merasakan. Mungkin kau tidak~

Sabtu, 13 Juli 2013

Sesosok itu.....



Sosok itu
Sosok hangat tak berapi
Sosok dingin tak bersalju
Sosok kuat tapi tak berpalu
Sosok lembut bukan sutra
Sosok adil bukan Tuhan
Sosok yang mampu membuat hati tak lagi merindu
Sosok itu kutemukan pada dirimu
Sosok yang mampu member kekuatan dari kejauhan
Sosok tak didekat tapi dapat kurasa pelukan hangatnya
Sosok yang tak tampan tapi dapat meluluhkan hati
Sosok itu samar tapi nyata
Sosok yang bisa dirasa tapi tak bisa disentuh
Sosok yang kucinta dari kejauhan tapi tak sejauh dari bayangan
Karna walau hanya bayangan tapi terasa dekat
Karna dalam dirilah (hati) sosok itu ada


Arti Jarak Dalam Beda



Jarak bukanlah pemisah 

Perbedaan yang sebenarnya yang menjadi jarak itu benar-benar ada

Bukan artian jarak yang bisa diartikan dengan satuan

Tapi jarak dengan keajaiban yang bisa menyatukan

Salah satu dari kita musti rela

Berkorban meninggalkan semua

Demi cinta yang menuntut persamaan dalam beda itu

Tak sekedar ingin bersatu disini, didunia yang penuh dengan tuntutan persamaan

Tapi disana, disana tempat pembalasan terakhir

Disana di tempat dimana keabadian ada

Tapi jika kita dalam beda dapatkah kita tetap bersama di keabadian?

Tak sekedar saling menebar perhatian
Tapi saling menguatkan dalam iman
Tak hanya saling mengucap sayang
Tapi saling berpelukan dalam bayang
Aku percaya pada keajaiban yang akhirnya mengalah
Dan mempertemukan kita tidak lagi dalam beda

Sabtu, 22 Juni 2013

Merindu....

Rindu datang menyeruak isi hati
Diri tak lagi mampu melawan rasa
Terbesit pedih direlung
Bodoh. Bahkan perlahan diri menikmati pedihnya merindu
Kubutuh kau
Dalam peluk
Dalam genggaman
Dalam setiap langkah menapaki kehidupan duniafana
Tak lagi kulihat bayang itu
Bayang semu
Bayang jemu
Bayang sendu
Bayang itu hilang melayang, terbang mengudara bersamaan rinduku akan sosok hangat itu (dirimu)
Pergi tanpa permisi
Tanpa mengucap kata "tunggu aku. aku takkan lama meninggalkanmu"
Sesulit itukah mengucapkan kata itu?
Bahkan lebih sulit menahan rindu meradang kala hati mencapai titik tertinggi kejenuhan
Khawatir. Getir. Terpelintir
Rasa itu mengganggu tidurku
Rasa itu mengusik hariku
Rasa itu dinamakan rindu
Kau mungkin tak peduli
Ketika aku mulai geram dengan nikmatnya merindu
Aku hanya diam
Dan hanya bisa diam menahan rindu yang perlahan berubah menjadi sendu
Diamku saat aku kecewa menandakan amarah meradang didalam diri
Dan diamku tak membuatmu peka akan tindakan sesuka hatimu
Hati seseorang kau buat merindu karna dirimu tak kunjung datang jua
Lucu...
Kau menganggapku anak kecil
Saat aku mengirimi banyak pesan tanda kerinduan
Bahkan rindupun dirasa setiap mahluk Tuhan
Tidak peduli Kasta, Harta dan Asa
Cinta berbentuk rindu terbalut rapih kepercayaan dan dihiasi kesetiaan
Terbentuklah sebuah hubungan mengikut sertakan hati didalamnya
Luka ini dapat disembuhkan
Luka ini disebut merindu
Dengan datangnya dirimu kembali kesisi
Tidak ada pengecualian
Apakah bisa melihat orang mengasihimu tersiksa karna luka merindu akan sosok dirimu?
Kembalilah...

Jumat, 14 Juni 2013

Love Will Light The Way


Aku mulai jenuh dengan jarak yang memisahkan aku dan Justin. Sungguh inimenyiksaku. Bahkan hampir tiap malam aku menahan rinduku kepada Justin. Sudah genap 4bulan keluarga justin memutuskan untuk menyekolahkan Justin di Inggris. Karnahanya  Justin lah harapan mereka satu-satunya. Aku tidakbisa berbuat apa-apa apalagi menahannya, bahkan orang tua justin tidak sukadenganku. Mereka fikir aku hanya parasit yang mengikuti justin yang bisamenghalangi kesuksesan Justin dimasa depan.

---

Aku sempat meminta  Justin untukmengakhiri semua ini. Saat ditanyakan apa alasanku, aku berkata jujur atas ketidaksenangankeluarga Justinterhadapku. Dia tersenyum dipeluk tubuhku sangat erat kemudian Justin mengecup keningkudan mengatakan “sayang, bertahanlah. Kau bukan parasit dihidupku. Kau malahpupuk penyemangatku dalam menghadapi semua masalah kehidupan yang harus akujalani. Jangan berfikir seperti itu. Jangan dengarkan kata ibu dan keluargaku.Mereka hanya ingin yang terbaik bagiku, tapi aku lebih tau apa yang terbaikdalam hidupku. Yaitu tetap berada disisimu. Karna kau adalah alasan tuhanmenciptakanku”.

Aku tak bisa mehanan tangisku. Kupeluk erat tubuh tegap itu.Kuhirup wangi tubuh justin yang khas itu. Tuhan kau ciptakan lelaki ini untukkubukan? Jadi aku mohon jaga dia selalu. Peluk dia saat aku tidak bisamemeluknya, hapus air matanya disaat aku tak ada disampingnya. Di kecup lagikeningku oleh Justin. Sungguh aku rasa aku adalah perempuan yang paling bahagia diduniasaat itu
Keesokan harinya justin mengabarkan dia dipaksa orangtuanya untuk melanjutkan sekolahnya di Inggris. Dan saat mengabarkan dia sudahberada di bandara. Aku yang saat itu sedang mengerjakan ujian kenaikan kelastidak mengetahui email dari justin. Aku membacanya 2 jam setelah justin mengirimkanpesan itu.
 “sayang, aku dipaksaorang tuaku bersekolah di inggris. Aku tidak mengetahui rencana merekasebelumnya. Saat bangun pagi mereka sudah menyiapkan passport, koper dan semuakebutuhanku. Aku tidak sempat mengabarimu bahkan menemuimu terlebih dahulu. Akubahkan sempat berdebat dengan mama akan keputusannya ini. Tapi aku tidak bisamengelak ketika mama sudah mempunyai rencana. Sayang jaga dirimu baik-baik.Walaupun aku tak lagi didekatmu tapi aku berjanji tidak akan ada yang bisamengantikanmu dihatiku walaupun wanita itu secantik cleopatra sekalipun. Akuberjanji akan menghubungimu sebisaku. Take care my princess. I Love You mybutterfly. Your Prince: Justin”

Air mataku jatuh membasahi layar handphone itu. Aku rasasaat itu aku kehilangan seluruh jiwaku. Hanya ragaku saja yang berdiri memeganghandphone. Tidak jiwaku. Yasetengah jiwaku pergi bersama Justin.
---
Sudah 2 bulan aku menjalanihubungan jarak jauh dengan Justin. Seperti biasa dimalam hari setelah belajar,aku menunggu bendaputih itu bergetar. Kulihat layar itu kulihat senyum Justin pada layar bendapipih itu. Selalu saja senyum itu menyejukkan. Kurasa benda pipih itu bergetartanda pesan masuk


Ju : “maaf sayang aku barubisa menghubungimu, aku hari ini sangat sibuk, bahkan hari ini lambungkukembali sakit karna sejak pagi aku diminta Mr. Freed untuk mengurusi klubsciencenya yang sudah vakum sejak 4 tahun yang lalu hingga aku lupa makan. Akumencintaimu”

Ja :  “justin berhenti menyiksa dirimusendiri. Aku tak ingin kau mati kemudian aku akan menjadi single merana karnaditinggal kekasihku yang meninggal karna lupa makan. Itu konyol.”

Ju :  “hahaha. Tidak aku tidak akanmati. Bahkan jika aku mati, jika kau cium aku, aku akan kembali hidup :* ” aku terkekeh geli membaca balasan pesanJustin.

Ja : “aku mencintaimu”

Ju : “aku lebihmencintaimu”

Ja : “aku sangatmencintaimu”

Ju : “aku sangat lebihmecintaimu. Sudahlah bahkan tidak ada bahasa manapun yang bisa menggambarkanseberapa besar cintaku”

Ja : “aku percaya padamu:*”

Ju : “terima kasih sayang.Aku mencintaimu. Tidurlah, disana sudah hampir tengah malam bukan? Aku tidakmau mempunyai wanita yang suka bangun siang seperti sapi :p”

Ja : “justin kau ini! Kalau begitucari saja wanita lain di Inggris bukankah mereka lebih cantik dan sexy dariku”

Ju : “hei sayang, akuhanya bercanda. Bahkan secantik apapun wanita disini aku tak peduli. Aku hanyamencintaimu. Tidurlah, aku tidak mau kau terlambat untuk pergi sekolah :* ”

Ja : “kau iniii. Baiklahaku tidur dulu. Kau juga jangan tidur hingga larut malam. Aku mencintaimu”

Ju : “mwaaahh. Aku lebihmencintaimu”

Aku letakkan handphone ku disampingku dan mulai untukmemejamkan mataku. Beruntungnya aku memiliki seorang justin. Aku janji, aku takakan mengeluh dengan jarak ini just. Aku janji. Kupeluk guling seolah yangkupeluk saat ini adalah tubuh justin. Drreeettt. Handphone ku bergetar. Kulihatnama justin tertera disana. Ternyata dia mengirimiku Voice note. Dengan kecepatan ninja aku mengambil headsetkudan mendengarkan voicenote yang dikirim olrh justin.
“hai my sweety. Aku tau kau sangat merindukanku. Dengarkan ini dantetaplah menungguku pulang. Aku mencintaimu” ucap justin pada voice note itu.Dia menyanyikan Be Alright dengan gitar akustiknya. Aku mendengarkannya berulangkali hingga aku terlelap.

---

Pagi yang cerah. Ku mulai hariku dengan berdoa kepadaTuhan, buat kesehatan dan perlindungan untuk Justin disana. Seperti biasa aku pergi kesekolah.Hari yang melelahkan. Harus setiap hari pergi kesekolah hanya untuk mendapatkanselembar ijazah. Well, hari ini-read: selama aku bersekoalah- aku tidak selerahanya untuk membuka buku yang sangat penuh dengan rumus-rumus yang menyebalkan.Tapi tidak dengan justin. Bahkan dia selalu memarahiku ketika aku mendapatkannilai D di setiap ulangan dan quiz. Dan kata Justin “jangan pernah memaksakan untuk  rumus-rumus itu masuk ke otakmu, tapi pahamibagaimana rumus itu bisa didapat maka akan lebih mudah mengaplikasikannyakedalam setiap soal”
Aku selalu mencoba apa yang dikatakan justin, tapi hasilnyanihil. Dan setiap keesokan harinya ada ulangan dan malamnya aku sudah berhasilmenghapal seluruh rumus tetapi tetap saja di saat aku mengerjakan soal tersebutentah akupun tidak mengerti apa yang terjadi pada otakku. Seluruh rumus yang kuhapalsemalam penuh tiba-tiba hilang. Dan lagi dan lagi aku harus mendapat tugastambahan dari Ms. Brenda karna nilaiku yang buruk. Itulah alasan aku tidak sukadengan pelajaran yang berbau dengan rumus. Beda dengan justin, dia menjadiJuara Lomba Olimpiade dalam tingkat nasional. Bahkan ia juga mengatakan “hatikusenang jika aku sedang menghitung angka dengan rumus-rumus” mungkin itulahmengapa tuhan mentakdirkan aku dan justin bersatu. Well, tuhan tau yangterbaik, agar kami bisa saling melengkapi. Diakhir pelajaran, Ms. Brenda memberitugas untuk setiap individu. Shit! Bahkan aku melamun sepanjang ia menjelaskantadi. Bagaimana ini. Kalau aku minta justin mengerjakan pasti ia akanmemarahiku lagi. Dan dia selalu bilang ”kerjakan dahulu sendiri, percaya diri”dan bla bla bla. Bagaimana bisa mengerjakan rumus-rumus dengan kepercayaandiri. Huh menyebalkan, tapi aku bisa mati jika dia benar-benar meninggalkanku.
                Dreeeettttt……
Kurasa handphoneku bergetar tanda ada pesan masuk. Terteranama justin disana
“sayang aku sangat sibuk untuk 7hari kedepan. Tinggalkan pesan sajajika kaumembutuhkanku dan pastimerindukanku :p Aku akan membalasnya sesempat mungkin. Akutidak akan lupa makan. Aku mencintaimu”
Yahh lagi lagi justin sibuk dengan kuliahnya. Tapi aku tidakbisa menghentikannya, atau aku akan benar-benar menjadi parasit seperti yangkatakan oleh keluarga justin. Tapi disisi lain aku membutuhkannya untukmemberiku semangat dalam menghadapi semua kesibukan-yang-menyebalkan-yang-harus-diselesaikan ini. Dewasajasmine. Kamu pasti bisa melewati ini semua. Tuhan punya rencana yang indahdibalik ini semua. Percayalah.

***
                Hari ini aku pergi ke perpustakaan di pusat kota. Seharusnya dihari libur seperti ini waktu yangpas untuk bersantai atau sekedar jalan-jalan dengan Jane atau Rebeca. Tapi tugas Ms.Brenda menghancurkan week-endku. Dan membuat hari libur menjadi seseram harisenin. Sabar jasmine. Kau pasti bisa melewati ini semua dan yang terpenting kaubisa mengerjakan tugas itu. “tuhan tidak mungkin memberikan cobaan lewati batasmampu manusia” jadi tuhan pasti sudah menyiapkan sesuatu yang bisa membantukudalam menyelesaikan tugas ku ini.
                Aku berjalanmenelusuri rak-rak buku di perpuskataan ini. Aku mencari buku yang berhubungandengan tugasku, atau kalau bisa sekalian saja buku tersebut bisa langsungmengerjakan tugas dari Ms. Brenda itu. Dan aku tidak bersusah payah lagi mengerjakantugas itu.
                Itu dia bukunya.Yes. Its my lucky day! Bahkan semudah itu mengerjakan tugas dari Ms. Brendaucapku dalam hati. Tapi bagaimana aku mengambilnya. Buku itu berada di rakpaling atas. Huft. Bagaimana aku mengambilnyaa. Aku coba meminta bantuan padapetugas perpustakaan, tapi dia terlihat sangat sibuk mencatat buku yang sepertinyaitu merupakan buku baru yang akan menambah koleksi di perpustakaan ini. Akutidak mungkin memintanya menolongku. Tapi lihat itu di pojok  rak tersebut terdapat tangga. Aku rasa akubisa menggunakannya. aku bawa tangga itu ketempat dimana buku itu terletak. Akumenaiki tangga itu dengan kaki gemetar. Oh tuhan kenapa kakiku bergetar sepertiini. Sementara aku harus menyeimbangkan badanku agar aku tidak jatuh. “Uhhh sial susah sekali digapaibuku itu” umpatku dalam hati. Ayoo buku jangan mempersulitku. Aku berusahamenjangkau bukumu. Yesss dapat! Dan tiba-tiba….. BBBBRRRRUKKK!!!
“maafkan aku. Kau baik-baik saja?” ucap seseorang itu
“aww, pundakku” ucapku sambil mengusappundakku yang terasa sakit.
“maafkan aku tidak sengaja, tadi aku membawa buku hingga menutupiwajahku. Hingga aku tidak melihat jalan. Maafkan aku” ucapnya dengan nadamenyesali
“lihatlah aku tidak bisa menggerakkan lenganku bagaimana dengantugaskuu. Aku harus mengerjakan tugasku dan sekarang tanganku sakit untukdigerakkan” ucapku ketus
“maafkan aku. Aku akan bertanggung jawab atas kesalahanku. Aku akan mengerjakantugasmu dan bertanggung jawab hingga lenganmu benar-benar sembuh dan normal kembali” dia membantuku bangun dan memapahku menujumeja baca.
“sekarang kau tunggu dan aku harus meletakkan buku ini dirak itu”ucapnya lagi sambil menunjuk rak diujung lorong dan membantuku duduk diruangbaca
                Dia berjalanketempat dimana aku jatuh tadi dan mengambil kembali buku yang berserakkantersebut kemudian membawanya ke ujung lorong. Huh! Ini bukan hari keberuntunganku. Lihatpundakku sakit, bahkan saat aku belum mengerjakan tugas. Kau harus bertanggungjawab atas ini semua!
Tak lama kemudian laki-laki itu datang dengan membawa botol kecil berisi cairan. Iaduduk disampingku.
“bagian mana yang sakit” tanyanya
“pundak kananku” menunjuk bagian yang sakit
“biar kuobati” ucapnya lembut
                Ku buka sweeteryang kupakai untuk memudahkan tangannya mengobati pundakku. Tidak lebih hanyauntuk mengobati dan membuat pundakku kembali normal.
“maafkan aku. Aku tidak sengaja” ucapnya lagi sambil sedikit memijatpundakku
“awww pelan-pelan” ucapku saat dia memijit bagian yang sakit padapundakku
“maaf, aku juga akan mengerjakan semua tugasmu selama pundakmu sakit”ucapnya lagi
“baiklah permintaan maafmu ku terima. Dan kau harus mengerjakan tugasku. Jangan sampai kamumengerjakan dengan sembarang. Aku tidak mau tugasku mendapat nilai dibawah B+”ucapku dengan sedikit ketus.
                Bahkan aku tidakyakin jika aku mengerjakan tugas ku itu sendiri aku bisa mendapatkan nilai B+,bahkan tidak mendapat nilai D saja aku sudah bersyukur. Tapi biarlah. Lagi pulaini salahnyaa!!
“aku akan mengerjakannya sebisaku dan aku usahakan tugasmu mendapatnilai diatas B+” ucapnya dengan tangan masih memijat pundakku
“aku rasa pundakmu akan segera sembuh, dan ototnya pun aku rasa sudahmelemas. Aku harus mengambil beberapa buku untuk mengerjakan tugasmu. Berikantugasmu sini”
                Aku mengambilkertas yang berisi tugas Ms. Brenda didalam saku sweeterku. Dan menyerahkan kertasitu kepadnya. Diambilnya kertas itu. Dilihat dibacanya.
“oke. Tunggu disini. Aku perlu beberapa buku pendukung untukmenyelesaikan tugasmu” ucapnya sambil pergi ke arah lorong-lorong rak buku.
                5 menitkemudian…..
                Dia membawa 4 bukutebal. Dan sepertinya ia tau tempat persis setiap buku. Bahkan dia dalam waktu5 menit sudah membawa 4 buku tebal.
“bagaimana dalam waktu singkat kau menemukan buku-buku itu diantarabanyak buku di perpustakaan sebesar ini?” tanyaku
“hampir setiap aku pergi ke perpustakaan ini, jadi perlahan akumengetahui semua letak buku-buku mulai dari sastra, hingga buku cerita anak akumengetahuinya” ucapnya sambil menulis rumu-rumus itu dikertas.
“sejak kapan kau mulai rutin mengunjungi perpustakaan ini?” tanyakulagi
“aku tidak tahu pasti, yang aku ingat sejak aku di Junior High Schoolsaat mau ujian. Karna ibuku mengancamku kalau aku tidak lulus aku tidakdiperbolehkan main basket. Sebelumnya aku pergi keperpustakaan disaat musimdingin dimana lapangan untuk aku bermain basket ditutupi salju, dan itu hanyasekedar menghangatkan diri sambil membaca cerita” ucapnya panjang lebar danmasih menulis sambil membuka buku tebal dihadapannya.
“oh begitu. Dan kau sekarang menjadi pustakawan disini?” tanyaku lagi
“tidak, ya aku sama seperti hanya sebatas pengunjung sama sepertimu,hanya aku lihat petugas diperpustakaan ini sangat membutuhkan bantuan. Akumenawarkan diri, dan aku dimintanya untuk membawa buku yang sudah tersampuldengan rapi ke rak yang berada diujung lorong” jelasnya

___

Lak-laki itu menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan diamengantarku pulang, sampai kedepan rumahku. Aku rasa laki-laki dengan rambutblonde itu laki-laki yang baik hati, rambutnya yang keriting membuatnya semakinmempesona. Laki-laki itu bernama Harry. Jasmine, apa yang kau pikirkan, bahkan Justin jauh lebihmengagumkan. Maaf justin aku tidak bermaksud mendua aku hanya terkesan dengankebaikan hatinya. Well, tidak aku pungkiri juga aku membutuhkan seseorang didekatku.Tapi aku mencintai Justin, dan harry hanya sebatas tersangka dan penolong atas kecelakaaankecil yang menimpaku.
Malamnya aku mengabari justin. Mengiriminya email danmenceritaan aku mendapat kecelakaan kecil saat aku diperpustakaan, dan aku jugamenceritakan laki-laki yang telah menolongku.
“hay Justin, aku merindukanmu. Bahkan sangat merindukanmu. Tadi saat akupergi keperpustakaan dipusat kota aku mengalami kecelakaan kecil. Saat aku akanmengambil buku di rak paling atas menggunakan tangga ada yang menyenggoltanggaku sehingga aku terjatuh dan pundakku cedera. Tapi laki-laki itubertanggung jawab dan mengerjakan tugas yang diberikan Ms. Brenda. Dia bahkanmengerjakaan tugasku dalam waktu singkat. Aku rasa dia sepertimu pintar dalambidang eksak. Aku jadi ingat denganmu dan merindukannmu. Tapi kau jauh lebihmempesona. Aku menunggumu disini. Cepatlah selesaikan sekolahmu diinggris. Dankita wujudkan semua rencana kita. Aku mencintaimu”

Kuletakkan handphone itu disamping bantal yang menopang kepala danleherku. Aku mencintaimu justin. Sangat… tiba-tiba aku rasakan handphone kubergetar tanda pesan masuk. Tertera nama justin disana.
“jasmine aku sangat khawatir dengan keadaanmu, aku yang seharusnyamengobatimu bukan lelaki itu. Tapi aku jauh, aku tidak bisa melakukan apapun.Aku tau tidak ada yang bisa mengalahkan pesonaku seorang Justin Bieber. Akulebih mencintaimu”

Kubalas pesan justin, mungkin saat ini justin sedang makan malam atauberistirahat sehingga dia bisa membalas pesanku, tak kusia-siakan waktu ini.
“aku baik-baik saja. Tenanglah, tetap fokus dengan belajarmu disana akudisini baik-baik saja. Aku juga berharap seperti itu kau yang mengobatiku dankau berada disampingku”
Tak lama kemudian kuterima balasan dari justin
“sabar sayang, aku juga disini berusaha agar aku bisa mempercepat belajarkudisini. Aku seperti kehilangan separuh hidupku. Ya separuh hidupku tertinggal bersamamu dikanada.Bertahanlah, tuhan tau seberapa kuat cinta kita, Dia tidak akan memisahkankita. Love you my wife :*”

Apa yang dikatakan justin? Dia menyebutku istrinya? Kurasa pipikumemerah akibat ucapannya
“hey aku belum menjadi istrimu, kenapa kau menyebutku istrimu?” balasku
---
Hoamss….
Aku ketiduran. Salah siapa balas emailku sangat malam. Kuperiksa bendapipih berwarna putih itu. Nama justin tertera dilayar itu. Kubuka pesan darinya

“aku akan pastikan dan aku yakin kau yang akan menjadi ibu darianak-anakku. Menjadi seorang yang pertama aku lihat ketika aku bangun tidur danorang terakhir yang aku selihat sebalum aku tidur. Dan aku yang akan menjadiayah dari anak-anakmu, tidak ada yang lain!”

Pesan justin cukup membuatku tersenyum dipagi hari. Aku harusbersiap-siappergi kesekolah dan harus mengumpulkan tugas yang aku kerjakan. Oh tidak maksudku orang itu yang bernama harry yang mengerjakannyaa. Hahaha kekehku

---

Yups sudah siap semuaaa. Aku berjalan melangkah menuju ruang makanuntuk sarapan dan pergi ke sekolah. Masalah tanganku hanya sedikit bengkaksaja, tapi aku sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasanyaa.
“Yeay! I get A on my homework” ucapku sedikit berteriak
Bahkan Jane dan Rebeca pun tidak percaya aku bisa mendapat nilai A pada pekerjaanrumahku. Terimakasih Harry‼ bagaimana jika dia kuajak ke festival di tengah kota saja? Ya, anggapsaja sebagai ucapan terimakasihku karna dia aku mendapat nilai A. Kuraba bendapipih berwarna putih itu dan aku menghubungi Harry. Ya aku mendapatkannya karnadia yang memberinya dia bilang kalau ada sesuatu yang tidak baik masih terjadipada lenganku, dia akan bertanggung jawab.

OTP

H : hello, who’s there?
J : aku jasmine.
H : oh kau jasmine. Ada apa?
J : aku ingin memberitahu lenganku sudah baikan dan tugas yang kaukerjakan mendapat nilai A
H : benarkah? Syukurlah..
J : yups. Sebagai tanda terimakasih bagaimana kalau aku teraktir kausepuasnya pada festival di tengah kota nanti malam? Kau bisa?
H : ehmm wait. I must see my schedul……. Oh okey jasmine. Aku free malamini. Kau mau aku jemput atau kita ketemuan disana hmm?
J : lebih baik kita ketemuan disana saja. Aku mengajak teman-temanku.Kau juga boleh ajak temanmu. Jam 7pm tepat jangan sampai telat!
H : baiklah
J : jangan lupa yaaa. Telat 5 menit aku tidak jadi mentraktirmu.
H : iya baiklah. Aku tidak akan berjalan seperti siput. Jadi aku akandatang tepat waktu.
J : aku tunggu….. byeee
H : byee

---
Aku menggunakan jeansku dengan T-shirt berwarna hijau toscadan flat shoes manis berwarnacoklat dengan rambut diikat. Perfect. Aku menggunakan taxi agar sampai difestival itu. Hanya dibutuhkan waktu 10 menit.
Kulihat Harry sudah berdirimenungguku dengan mengenakan jeans dengan sepatu conversnya dan t-shirtberwarna biru.
“Hei”
“hei Jasmine. Lihat siapa yang telat” ucapnya
Kulirik jam tangan pemberian justin sebagaikado ulangtahunku. Dan sekrang 07.15.
“Telat 15 menit” aku menunjukkan senyum kudatanpa dosa
“kalau begitu kau harus mentraktirku 2xlipat”ucapnya sambil terkekeh pelan
“heh??” ucapku kaget

“hey kenapakau melamun? Aku hanya bercandaamengenai itu”
Ditarik lenganku untuk masuk kefestival itu.

Harry POV
Jasmine kau mengingatkan akan sosokitu. Mata coklat itu, bibit tipis rambut dengan panjang sebahu. Aku melihatsosok itu diwajah Jasmine.
Kenapa dia melamun? Haha Tapi ekspresi wajahnyasangat manis saat kaget tadi.
“hey kenapakau melamun? Aku hanya bercandaamengenai itu”

                Kutariktangan halus jasmine. Hanya membuang-buang waktu saja berdiri di gerbang masukfestival. Seperti patung selamat datang saja.
                Festivalyang diadakan di Kanada memang sudah menjadi tradisi tahunan. Yaitu saat awalmusim panas. Banyak sekali penjual yang menjajakan barang dan jasa disini.Mulai dari seni pasir dalam botol hingga bikini untuk berenang saat musim panasdijual disini.
                Jasminesangat bersemangat sekali. Dia mendatangi stan penjual beraneka topi unikdisana. Mulai dari topi koboi hingga topi pantai yang sangat lebar ada di standitu. Dan dia memakaikan penutup kepala dengan motif kepala kucing. Aku hanyapasrah dipakaikan olehnya.
“lucu. Aku mau itu kau memakainya!”

Apa yang dia katakanya? Bagaimanaia bisa mengatakan lucu. Itu kekanak-kanakan. Oh Tuhan aku benar-benar melihatsosoknya dirinya Jasmine. Mungkah Jasmine renkarnasi dari Jully? Ini gila dantidak mungkin. Tapi…
Diambilnya pula penutup bermotifkepala panda dan ia langsung berjalan menuju kasir. Ya aku menunggunya dipintukeluar stand itu masih dengan berjuta pertanyaan melayang mengudara bebas dalamotakku.

Kulihat tak jauh dari stand ituterdapat fotobox. Melihat jasmine keluar dari stand itu aku langsung menariktangannya lembut menuju stand itu.
“hey ada apaaa??”
“sudah ikut saja”
“hey aku bisa berjalan sendiri. Janganmenarikku seperti seorang ayah yang menarik putrinya pulang”
Aku terkekeh pelan mendengarnya menggerutu.

Aku telah membeli koin agar aku danjasmine bias berfoto. Sebagai kenang-kenangan tidak lebih.
“hahaaha. Ternyata kau pria senang berfotoria”ucapnya sambil terkekeh
“aku hanya ingin berfoto sebagai kenang-kenangankalau kita pergi ke festival ditahun ini” ucapku membela. Aku bukan tipikallelaki yang suka berfoto. Huh
“terserah kau sajalah. Cepat masukkan koinnya”pintanyaa
“pakai ini” ia memberikan penutup kepala bermotifkucing yang ia beli di stan tadi. Aku menggeleng
“tidak. Seperti anak kecil saja” tolakku halus
“pakailah Harry. Hanya didalam sini lagi pula tidakada yang melihat”
“kauiniiii”
Aku terpaksa mengikuti keinginannya. Yaterpaksa

---
Justin POV

Hari yang sangat melelahkan. Hariini resmi Club Science Mr. Freed dibuka. Dengan bantuan Conor dan Christian,pembukaan dengan anggota sekitar 2000 berjalan dengan lancar. Tapi akumerasakan ada yang kurang. Jasmineku ya aku merindukan Jasmine. Ku ambil benda pipih itu dari dalam sakucelanaku. Tak ada pesan dari Jasmine. Sudah tidurkah Jasmine? Tapi sebelum iatidur, ia selalu meninggalkan pesan. Ah sudahlah mungkin Jasmine benar-benarlelah.

---
Jasmine POV
               
                Hariyang melelahkan. Well, week-end kemarin terbayar sudah dengan malam ini.Ternyata selain baik dan juga pintar Harry adalah orang humoris dan jail.Hahaha. Aku tak henti-hentinya dikerjai olehnyaa. Aku sangat lelah sekali.Selamat Malam dunia J

---
                Semenjakaku mengajak Harry ke festifal itu aku dan Harry semakin dekat. Hampir tiap malamku lewati dengan mengobrol dengannya melalui skype maupun via chatting.Mengenai Justinaku sebenarnya menyayanginya. Tapi jujur saja  Aku mulai jenuh denganjarak yang memisahkan aku dan Justin. Sungguh ini menyiksaku. Bahkan hampir tiap malam aku menahanrinduku kepada Justin. Sudah genap 4 bulan keluarga justin memutuskan untukmenyekolahkan Justin di Inggris. Karna hanya  Justin lah harapan merekasatu-satunya. Aku tidak bisa berbuat apa-apa apalagi menahannya, bahkan orangtua justin tidak suka denganku. Mereka fikir aku hanya parasit yang mengikutijustin yang bisa menghalangi kesuksesan Justin dimasa depan.  Tapi aku tidak munafik akumembutuhkan sosok lelaki menggantikan peran ayah. Ya aku merindukan perhatianlelaki. Semenjak ayah meninggalkan aku dan ibu untuk selamanya aku yang sangatdekat dengan ayah merasa sangat kehilangan sosok itu. Dan dari Justin akumendapatkan perhatian itu kembali. Tapisekarang Justin jauh. Bermil-mil jauhnyajarak memisahkan kami. Kesibukkannya kadang keterlaluan. Aku mulai jenuhdengannya. Bahkan ketika aku merindukannya dan mengirimi pesan tandakerinduanku kadang tak kudapatkan balasan dari Justin. Ya dia sangat sibuk. Danbeberapa bulan ini sosok Harry datang menggantikan Justin memberikanperhatiannya kepadaku.
Aku temukan perhatian Justin dalamdiri Harry. Aku bahkan diajaknya mengunjungi neneknya yang berada di Toronto.Bahkan keluarga Harry senang dengan kehadiranku. Ibunya harry juga tidakmembenciku atau menganggapku seperti parasit dalam hidup Harry seperti ibujustin. Aku tau aku sudah menyakiti Justin secara tidak langsung. Tapi bimbangantara harus menjauhi Justin dan mulai berhubungan serius dengan Harry tapi akumasih sangat mencintai Justin. Aku hanya lelah dengan jarak dan kesibukannyayang membuat jarak itu benar-benar ada.

---
Justin POV
                Akutahu perempuan mana yang tidak jenuh jika jarak dan kesibukkan memisahkannyadengan pacarnya. Tapi benar-benar aku tidakmempunyai waktu. Tugas harusdeadline, belum lagi quiz disetiap akhir materi dan lagi Club Science Mr. Freedyang menyita waktuku. Bahkan minggu lalu aku hanya tidur 4 jam saja dalamsehari. Dan aku rasakan perubahan pada Jasmine. Beberapa bulan yang lalu diaintens mengirimiku pesan atau bahkan fotonya. Dan sekrang bahkan pesankudibalasnya 2 hari kemudian.
                Akubenar-benar takut dia mendapat penggantiku disana. Aku tahu, Jasmine tidak akanberani dekat dengan lelaki manapun jika aku didekatnya.
                Akumendapatkan Libur selama sebulan penuh. Mr. Freed mengatakan dia yang akanmenggantikanku mengurus Club Sciencenya selama libur kenaikan semester.Mengenai nilaiku pada semester awal ini aku mendapatkan nilai sempurna bahkanMr. Freed selaku kepala Universitas menawariku mengambil semester atas. Yaitudimana aku bisa langsung melompat ke semester 5 tanpa perlu melewati semester 3dan 4. Dengan begitu waktuku belajar di Inggris hanya tinggal 8 bulan saja.Yey!
                Danmengenai Jasmine, aku memiliki rencana untuk melamarnya. Sebagai pengikat danhadiah keseriusanku padanya. Aku harus melakukan ini secepatnya sebelum tingkatkejenuhan Jasmine mencapai titik tertingginya. Dan hal yang tidak akuinginkanpun terjadi. Jasmine meninggalkanku karna kesalahanku.

---
Jasmin POV
                Hariminggu. Aku memutuskan untuk tidak pergi kemanapun karna hari ini aku meminta ibutidak pergi sejak seminggu lalu karna aku ingin minta diajarinya memasak.Mendengar hal itu ibu langsung membuat pengingat di handphonenya dan tidakmenerima tawaran pergi hari temannya atau pekerjaannya.
                Kamimemulai dengan mencoba membuat cupcake. Mengenai cupcake ibu ahlinya.
“Jasmine bagaimana dengan sekolahmu?”
“yah ibu taukan, aku masih mendapat tugastambahan dari Ms Brenda karena nilaiku yang kurang” jawabku sambil menyengirmenampilkan semua gigi depanku
Ya ibu mengerti anaknya tidakpandai dalam bidang eksak. Ibu tidak memaksa anaknya untuk pintar dalam semuabidang. Ya ibu percaya aku masih mempunyai bakat yang lain.
“tapi bu, aku mendapatkan nilai A pada saatpelajaran membuat cerita. Dan bahkan Ms Alice berencana mengikutkanku dalamlomba membuat cerita musim semi depan”
“benarkah? Ibu sangat senang mendengarnya” ucapibu seraya mencolet ibungku dengan adonan kue
“ibu bangga menpunyai anak manis sepertimu” ibumeemberikan adonan cupcake itu dan memintaku memasukkan adonan itu ke cup yangsudah aku siapkan sebelumnya
“bagaimana dengan justin? Kau masih bersamanyakan? Ibu jarang melihatmu bersamanya” ibu duduk disisi lain meja sambilmemperhatikanku menuangkan adonan. Gotchaa!! Ibu menanyakan Justin.
“kami masih bersama bu. Justin ke Inggriskarena paksaan dari ibunya. Dan kami harus terpisah” ucapku sekenanya
“apa kau tidak jenuh tidak ada Justindidekatmu? Bahkan kau selalu meminta pada Justin bisa Justin tingal dirumahkita” ibu tertawa renyah. Wajahku memerah mengingat itu.
“ibu berhenti menggodaku. Aku bukan anak kecilsekarang ibu. Itu dulu saat ayah baru meninggalkan kita bu” ucapku membela
“tapi kau tidak berencana mencari penggantiJustin saat dia jauhkan?”
“aaa… aaa” aduh bagimana ini aku tidak mungkinmenceritakan Harry kepada ibu dan rencanaku untuk memutuskan Justin danberhubungan serius dengan Harry.
Ting Tongg!! Suara bel berbunyi
“ah aku rasa ada tamu bu. Biar aku yangmembukakannya” huh untung saja.
“biar ibu yang membukanya. Kau lanjutkan saja”berlalu sambil mengusap dahiku. Huh aku memang belum berencana menceritakan inipada ibu. aku rasa aku masih belum mencapi titik kejenuhanku. Aku menungguJustin berbuat sesuatu untuk hubunganku dengannya. Aku masih sangatmencintainya. Tapi disisi lain benih cintaku pada Harry mulai tumbuh.

JASMINE!! ADA YANG MENCARIMU
Ibu berteriak dari ruang tamu. Ah Harry kenapakau datang. Akukan sudah memberitahumu aku ada acara hari ini. Kulepas bajumasakku dan berlalu meninggalkan adonan itu.
“cepatlah jangan membuatnya menunggu. Biar ibuyang menyelesaikan semuanyaa”

Aku berjalan menuju ruang tamu. Akumelihat seseorang dengan rambut coklat duduk membelakangiku. Tubuh tegap itusepertinya aku tidak asing. Tapi itu bukan Harry. Walaupun rambut Harry coklattapi orang itu tidak bergelombang seperti Harry
                Akutak percaya. Oh tuhan ini benar-benar seperti mimpi. Justin dihadapankusekarang. Segera kupeluk tubuh tegap itu. Harus tubuhnya masih sama saat iaterakhira kali meninggalkaku. Tak kuasa aku menahan air mata kerinduanku
“Justin!!” ucapku lirih. Aku bahkan tidak bisaberkata-kata lagi.
“hai Jasmine aku kembali. Aku merindukanmusangat merindukanmu” justin mengusap lembut rambutku
“aku juga sangat merindukanmu. Pelukkanmu,harum tubuhmu, semuanyaaa!!”
“aku juga juga Jasmine.Duduklah. Pelukkanmu membuatku sulit bernafas” dilepas pelukanku. Justintersenyum bisa melihat kembali Jasmine. Dan dikecup keningku dengan lembut.
Aku sangat merindukan saat-saatseperti ini. Aku seperti hidup kembali. Ya seluruh jiwaku kembali memelukku.
“Jasmine. Aku mencintaimu”disela kecupan justin pada keningku
 JUSTIN!!!!
Tiba-tiba seorang wanita berdiridipintu dengan wajah marah. Ya itu ibu Justin
“Apa yang kau lakukan denganperempuan jalang itu?”
Ya Tuhan baru saja aku merasakankebahagiaan. Dan sekarang dihadapan ku ada ibu Justin, dan menangkap basahJustin sedang berdua denganku. Ya ibu Justin tidak pernah setuju denganhubungan kami. Air mataku jatuh ketika ibu Justin dengan tega memanggilkudengan sebutan Jalang.
“Ibu!! Bisakah bersikap sopan?”Justin membentak ibunya
“Cihhh! Bahkan kau sudahterpengaruh dengan Jalang itu. Dan kau berani membentak ibumu sendiri” ucap ibuJustin membuang muka
Tiba-tiba ibu yang mendengarkeributan dirumahnya keluar dengan baju masaknya masih melekat pada tubuhnya

“Hey Pattie, siapa yang kausebut Jalang? Hah?”
 “ka… ka….u  Maddi?” ibu Justin kaget ketika  melihat ibu keluar dari dapur
“Ya aku Maddi. Maddi Marie Jane.Kau masih mengingatku? Aku tak percaya kau masih berani menginjakkan kakimudirumahku setelah apa yang kau lakukan padaku?” ibu tersenyum sengut
“Sungguh aku tak bermaksud.Maksudku mengenai hal itu sungguh aku menyesalinya”
“hah konyol! Setelah sekian lamakau baru menyesalinya. Kau menggagalkan cita-citaku. Ya aku kira kau sahabatku. Takku sangka dengan mata kepalaku kau menggunting semua pakaian yang sudahaku kubuat 6 bulan lamanya yang akan kugunakan dalam event final fashion dansekarang kau masih mau menghancurkan anakku?” dari wajah ibu terlihat amarahyang terpendam. Dan aku tidak percaya ternyata ibuku dan ibu justin dulubersahabat.
“Aaaakuu….. sangatmenyesalinyaaa. Sungguh aku iri pada kau saat itu. Kau bisa mencipkan pakaiansetara dengan perancang professional. Aku sudah berusaha mencarimu untukmeminta maaf tapi ibumu bilang kau sudah pergi ke Paris. Saat itu aku terpurukdalam penyesalanku. Dan aku berjanji akan mengabulkan semua permintaanmu saatkelak aku bertemu dengan mu. Bahkan nyawaku sekalipun” air mata itu mengalirdari ujung mata Ibu Justin. Terlihat jelas diraut muka ibu justin penyesalanyang mendalam. Aku dan justin hanya berpandangan tidak mengerti apa yangsebenarnya terjadi.
“dan siapa yang kau sebut Jalangtadi? Anakku? Hahaha. Anakku dan anakmu saling mencintai apakah itu sebuahdosa? Bahkan kau lah jalang sebenarnya”
Pattie berjalan mendekati ibu.Memeluk ibu dengan tangisnya yang semakin kencang
“Maddi. Maafkan aku. Sungguh akumenyesali perbuatanku. Ya akulah jalang sebenarnya. Aku tau aku pantasmendapatkan sebutan itu. Aku terima karna aku memang pantas kau sebut karnakelakuanku. Bunuh aku jika memang aku muak dengan kelakuanku dahulu. Tapi akusungguh menyesalinyaa. Maafkan aku Maddi” pattie pergi kedalam rumahku dan iakeluar dengan pisau dapur ditangannya. Dan memberikan pada ibuku. Mengambiltangan ibuku agar memegang pisau itu
“Bunuh aku sekarang. CepatMaddi! Cepat”

Dan suasanapanas berubah menjadi suasana yang mengharukan. Justin memintaku agar diam sajadan tidak ikut campur dalam urusan mereka. Ya mereka sudah dewasa. Mereka bisamenyelesaikan masalah mereka sendiri. Butiran air pun jatuh mengalir dari ujungmata ibu. ibu membuang pisau itu dan ibu mendekat ibu memeluk tubuh Pattie.
“Aku baru saja memaafkanmu. Akutahu itu luka lama. Dan luka itu masih perih dan basah dihatiku. Tapi bagaimanaTuhan saja bisa memaafkan hambanya yang memohon maaf. Aku maafkan kau. Kitamulai lagi dari awal”
Dan peluk keduasahabat itu semakin erat. Aku melihat sebuah pemandangan yang mengharukan. Yadua orang wanita kembali bersahabat setelah ada jarak diantara mereka. Takkuasaaku menahan tangisku melihat itu. Sungguh mengharukan sekali.
“ ekheeem” Justin sengaja batukagar mencairkan suasana. Dengan reflek aku mencubit pipi Justin karna menggangusuasana saja
“hey mengapa kau mencubitpipiku? Kau tau pipiku seperti di gigit kupu-kupu. Sakit tau” justin sambilmengusap pipi merahnya akibat cubitanku
Mereka maksudku Ibu justin danibuku melepas pelukkan mereka karna mendengar pertengkaran kecil kami. Merekasaling memandang dan tertawa melihat kelakuan anak mereka.

---
                Akusangat bersyukur. Ya karna sekarang hubungan aku dan Justin akhirnyamendapatkan restu dari ibu Justin. Dan musim depan sehabis justin lulus darikuliahnya di Inggris ibu kami sepakat menikahkan kami. Dan aku mengerti mengapaibu Justin tidak merestui hubungan kami. Ya karena ibu Justin tidak mau salahmemilih. Well, karna aku adalah anak dari sahabat lamanya jadi ia tidakmeragukkan aku lagi dan merestui hubungan kami. Bahkan mendukung kami segeramenikah dan bahkan mengatakan mereka tidak sabar menimang cucu. Dan mengenaiHarry dia menganggapku sebagai adiknya dan ia juga menceritakan semuanya padakubahwa aku mirip sekali dengan Jully. Dan ia meyakini aku adalah renkarnasi dariadiknya yang meninggal karena kanker tulang.

---
Tepat pada hariValentine kami menikah. Dan semua orang berbahagia dengan pernilkahan kami. Yakami memutuskan melaksanakan resepsi dengan acara yang sederhana. Acara selesaisejak tadi sore tapi ibuku Pattie maksudku ibu mertuaku mempunyai idemengadakan acara party house untuk keluarga dan sahabat dekatnya saja.
“Just……” panggilku lembut. akududuk sambil justin tidur dipangkuanku. kami berada di bangku taman. Kami memutuskanagak menjauh dari keramaian karna kami merasa badan kami lelah sekali, tapikami segan untuk masuk dan tidur dikamar karna memang ini acara dibuat karnakami telah remi menikah.
“Iya istriku ada apa?” matajustin masih terpejam menikmati udara malam
“Aku tidak mengira akan berakhirseperti ini. Sejak Pattie memutuskan menyekolahkanmu di Inggris aku jadi tidakyakin bisa bersama atau bahkan tidak terpikir akan bisa menikah denganmu.”Kuusap rambut justin. Justin hanya tersenyum
“Dan mengapa kau mau menikahdenganku bahkan masih banyak wanita di luar sana yang LEBIH cantik dariku”
Justin bangkitdari pangkuanku. Dia memandangku dan dikecup lembut keningku.
“Bahkan ketika aku jauh darimuaku merasa sebagian jiwaku hilang. Jadi bisa aku pastikan aku tidak bisa hidupbila aku dengan wanita lain. Ya karna jiwaku adalah kau Jasmine. Tetaplahbersamaku dalam baik dan burukku dalam senang sedihku dalam sehat dan sakitku.Aku mencintaimu” dikecup lembut bibirku dan kurasa angin malam semakin membuatkami terbawa salam suasana ini
“Tapi aku jadi ragu bagaimanadengan anakku jika lahir mirip dengan otak ibunya? Bahkan tugas mudah sajamendapat nilai D dan selalu mengulang 2x dalam setiap materi matematika danfisika?” Justin terkekeh pelan dan mencubit hidungku dengan lembut.
“huh sungguh menyebalkan!”gerutuku dan berpura-pura mengambek
Justin kau sungguh menyebalkandan kupastikan anakku hanya merunkan paras wajahku saja tapi mengenai otak.Hahaha
“yasudah kalau begitu berati kautidak dapat jatah malam ini dan untuk malam selanjutnya :p”
“apa?” ucap justin kaget
Lalu aku berlari menuju ibuku.Dan sebelum aku sampai disana Justin sudah menangkapku dan menggendongku masukkedalam rumah. Yah kalian pasti tahu apa yang kami lakukan :D



By : Nisa Alviani S
Kritik dan saran diterimaa :*
DONT COPAS OR SHARE WITHOUT PERMISSION