semakin diriku mencoba menghapus bayangmu
ketika itu pula bayangmu semakin mendekat
semua kenangan makin menenggelamkanku dalam masalalu
habis nafas tak mampu keluar dari belenggu
memori yang kuharap dapat kukenang
kini membuat luka baru setiap ku mengingatnya
seolah setiap orang seperti sosok perempuan itu
sesak tak munafik
ya sekarang aku mengerti
semua memang sempurna darimu
kau yang tak bisa menerimaku ada apanya diriku
kau yng bermain dengan api
dan aku yang terkena percikan api itu
tapi kau malah menyesali kayu yang sudah menjadi api itu
dan kau sama sekali tidak menoleh lukaku
aku tak menyesali
setiap kejadian dalam hidupku tidak ada yang kebetulan terjadi
aku yakin, tuhan menyayangi kita
dan melihat bagaimana kita saling berbagi kasih
serta masih mencoba kita dengan ujian jarak
kita hampir menyelesaikan
tapi kau menyelesaikannya dengan paksa.
Selasa, 28 Oktober 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar