Sabtu, 22 Juni 2013

Merindu....

Rindu datang menyeruak isi hati
Diri tak lagi mampu melawan rasa
Terbesit pedih direlung
Bodoh. Bahkan perlahan diri menikmati pedihnya merindu
Kubutuh kau
Dalam peluk
Dalam genggaman
Dalam setiap langkah menapaki kehidupan duniafana
Tak lagi kulihat bayang itu
Bayang semu
Bayang jemu
Bayang sendu
Bayang itu hilang melayang, terbang mengudara bersamaan rinduku akan sosok hangat itu (dirimu)
Pergi tanpa permisi
Tanpa mengucap kata "tunggu aku. aku takkan lama meninggalkanmu"
Sesulit itukah mengucapkan kata itu?
Bahkan lebih sulit menahan rindu meradang kala hati mencapai titik tertinggi kejenuhan
Khawatir. Getir. Terpelintir
Rasa itu mengganggu tidurku
Rasa itu mengusik hariku
Rasa itu dinamakan rindu
Kau mungkin tak peduli
Ketika aku mulai geram dengan nikmatnya merindu
Aku hanya diam
Dan hanya bisa diam menahan rindu yang perlahan berubah menjadi sendu
Diamku saat aku kecewa menandakan amarah meradang didalam diri
Dan diamku tak membuatmu peka akan tindakan sesuka hatimu
Hati seseorang kau buat merindu karna dirimu tak kunjung datang jua
Lucu...
Kau menganggapku anak kecil
Saat aku mengirimi banyak pesan tanda kerinduan
Bahkan rindupun dirasa setiap mahluk Tuhan
Tidak peduli Kasta, Harta dan Asa
Cinta berbentuk rindu terbalut rapih kepercayaan dan dihiasi kesetiaan
Terbentuklah sebuah hubungan mengikut sertakan hati didalamnya
Luka ini dapat disembuhkan
Luka ini disebut merindu
Dengan datangnya dirimu kembali kesisi
Tidak ada pengecualian
Apakah bisa melihat orang mengasihimu tersiksa karna luka merindu akan sosok dirimu?
Kembalilah...

0 komentar:

Posting Komentar